3.Senyumannya

92 75 2
                                    

"Jadi gini, Muhammad adalah sahabat Aisyah, sahabat aku juga.Muhammad dan Aisyah deket banget, dulu Muhammad pindah pas kita kelas 5 tanpa kasih kabar ke Aisyah, dan Muhammad nulis surat buat Aisyah." ucapku menjeda ucapanku untuk menarik nafas.
"Dalam surat itu sebenarnya Muhammad hanya menyampaikan bahwa Aisyah adalah orang yang kuat bahkan Aisyah bisa lebih kuat lagi daripada dulu.Tetapi Aisyah salah mengartikan itu semua, Aisyah mengartikan suratnya adalah Muhammad mau Aisyah bisa melindungi dirinya sendiri tanpa bantuan Muhammad. Dan dari situ Aisyah mulai mengubah sikapnya, memang ada positifnya, yaitu Aisyah selalu mendapat juara bela diri, tetapi sayangnya Aisyah menjadi gadis yang dingin.dan aku sangat merindukan Aisyah yang dulu." ucapku menceritakan semuanya, selama ini aku menutupi semuanya dari Neila karena aku tidak ingin membuat Aisyah bertambah sedih karena berpisah dengan Muhammad.

"Jadi apa hubungannya Ali dengan Muhammad?." tanya Neila.

"Tapi kamu janji gak boleh kasih tau ke siapapun tentang ini yaa." ucap ku.

"Iya aku janji, ini akan jadi rahasia kita." ucap Neila.

"Jadi sebenarnya Ali itu... Muhammad." ucapku membuat Neila terkejut.

"Kok bisa?." tanyanya membuatku menjitak kepalanya.

"Ya bisalah, namanya kan Muhammad Wafiq Ali Nugraha Ar-Rasyid, nah dia pakai nama panggilan Ali, sedangkan dulu dia dipanggil Muhammad oleh Aisyah." ucapku.

"Ouh gitu... jadi Muhammad itu panggilan spesial dari Aisyah?." tanya Neila dan aku pun mengangguk.

"Rumit juga yaa kisah cinta Aisyah." ucap Neila membuatku menjitak kembali kepalanya.

"Ishh... Kenapa sii jitak-jitak terus?sakit tauu fiqahh..." ucap Neila.

"Lagian kamu bahasanya itu lho... Aisyah dan Muhammad kan dulu masih kecil, udah cinta-cintaan aja." ucapku.

"Yaa kan sekarang mereka udah besar, terus juga kan Muham... ehh Ali maksudnya kan lagi berjuang buat bikin Aisyah kayak dulu lagi, ini itu namanya perjuangan cinta." ucap Neila.

"Iya gurcin, saya ngikut aja apa kata gurcin." ucapku, gurcin adalah sebutan guru cinta untuk Neila.

"Anak pintar." ucapnya membuatku memutar bola mata malas.

"Jadi sekarang kita bantu mereka untuk kembali dekat seperti dulu yaa?dan kamu juga bantu buat rahasiain siapa Ali sebenarnya." ucapku.

"Aku pasti akan lakukan apapun demi kebahagiaan sahabatku." ucap Neila sambil tersenyum dan membuatku ikut tersenyum, jika dia sudah bijak maka sedang ada mukjizat datang.

Aisyah Pov

Saat ini aku sudah sampai di minimarket, aku pun segera mencari air mineral untuk Neila.saat aku hendak mengambil satu botol air mineral, tiba-tiba ada tangan orang lain yang juga akan mengambilnya.

Aku pun refleks mendongak untuk melihat tangan siapa yang secara tidak sengaja bersentuhan denganku, dan saat aku mendongak, aku begitu terkejut karena tangan yang sekarang bersentuhan denganku adalah tangan seorang lelaki, yaitu Ali.

Aku pun menahan nafas karena posisi wajahku berada sangat dekat dengannya, cukup lama kita bertatapan, jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya, dan aku pun melihat kearah bola matanya yang menyiratkan kerinduan dan cinta?.

Muhammad sangat tampan.batinku refleks.

Setelah beberapa detik bertatapan aku pun tersadar dan segera menjauhkan wajahku dari wajahnya dan melepaskan tanganku yang tergenggam tidak sengaja olehnya.

"Afwan." ucapku dan Ali bersamaan.

"Ehh... Nggak papa." ucapku gugup.

Astagfirullah kenapa aku gugup?.batinku.

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang