Bagian 2

4.4K 320 4
                                    



Setelah siap menunaikan sholat subuh, Afrin turun kebawah untuk sarapan.

Dia melihat ayahnya yang sedang duduk membaca koran di sofa. Hari ini hari Minggu, Rofi akan libur menyempatkan diri untuk beristirahat dirumah.

"Afrin" panggil ayahnya.
"Iya yah?" sahut Afrin.
"Sini, papa mau bicara sama kamu sebentar" ujar ayahnya menginstruksi Afrin untuk duduk.

Afrin menghampiri ayahnya dan duduk didepan ayahnya.
"Ada apa yah?" Tanya Afrin kembali.

Rofi mengambil handphone nya "lihat, bagaimana menurutmu?" Tanya ayahnya menyodorkan hp nya kearah Afrin.

Afrin menyipitkan matanya,dia melihat foto seorang laki-laki tampan yang memakai pakaian dokter.

Afrin mengernyit bingung "Itu kan dokter, lalu bagaimana apanya yah?" tanya nya tidak tau maksud ayahnya.

"Masa kamu gak ada komentar apa-apa? Maksud ayah gimana laki-laki itu? Apa kamu menyukainya?" Tanya ayahnya.

Afrin memandang ayahnya malas "mana mungkin aku langsung menyukainya dari foto saja,udah ah.. Afrin mau sarapan dulu" ujarnya lalu pergi meninggalkan Rofi.

Rofi berpikir keras, membuat Ratna terkekeh.
Rofi menyuruh Ratna duduk disampingnya "coba bunda liat,masa Haykal tampan kayak gini Afrin gak suka?" Tanya Rofi heran.

"Mungkin Afrin lagi gak sadar yah" jawab Ratna.
Rofi mengangguk setuju.

~~~

Afrin melihat penampilan nya didepan cermin, dia merasa tidak percaya diri karena memakai baju gamis dan hijab yang diberikan bundanya.

"Bun, kita mau kemana sih pake pakaian ginian?" tanya Afrin.

"Nanti kamu juga tau,kamu cantik kok pake pakaian begitu daripada pakai jeans.gak cocok!" jawab bundanya.

"Ya tapi aku gak nyaman bun,panas pakai ginian" rengeknya.

"Bunda heran deh sama kamu,umur udah 24 tahun,tapi masih aja kayak anak kecil. Anak tetangga aja masih 7 tahun udah pakai hijab kemana-mana".

Afrin memasang muka masam karena bundanya membandingkan dirinya dengan anak tetangga umur 7 tahun, helo..gak seimbang banget.

"Udah kan? Ayo berangkat!" Ajak bundanya.

Sesampainya ditujuan, ternyata mereka pergi kesebuah restoran.
Rofi menyapa seorang laki-laki paruh baya yang seusia dengannya.

Ratna juga menyapa istri dari laki-laki tersebut.
"Kayaknya kamu tambah cantik ya Lani" puji Ratna kepada wanita yang dipanggilnya Lani.

"Bisa aja kamu Rat,kamu juga kok.umur gini masih awet muda" ujarnya membuat mereka tertawa seketika.

"Bagaimana keadaanmu Bakrie? Sepertinya kau sangat Sehat" ucap rofi kepada Bakrie.

"Seperti yang kau lihat,kita sama-sama terlihat bugar " balas Bakrie dan mereka tertawa.

Afrin tidak tahu harus berbuat apa hanya diam ditempat melihat interaksi dua keluarga yang sepertinya sudah akrab itu.

AFRIN ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang