Bagian 16

3K 212 0
                                    

"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang sholehah." (HR Muslim)

"Dia mengalami sadar minimal,yang mana dia bisa melihat tapi belum tentu bisa berbicara" ujar dokter yang memeriksa Haykal setelah Haykal sadar.

"Apa kemungkinan dia akan  mengenali kami dok?"tanya Lani mama Haykal.

"Setelah diperiksa Haykal juga mengalami kehilangan memori jangka pendek,dia mungkin mengingat 10 tahun terakhir,tapi tidak untuk beberapa bulan terakhir" lanjut dokter tersebut.

Afrin tau apa yang dimaksud dokter tersebut.Kemungkinan Haykal tidak mengenalinya saat ini.Sedih, itulah yang dia rasakan.

Lani mengusap bahu Afrin pelan untuk memberi kekuatan menerima apa yang baru saja mereka dengar.

Karena semua pertanyaan sudah terjawab,Lani dan Afrin berniat untuk kembali keruang rawat Haykal.

"Banyak rencana Tuhan yang tidak bisa kita ketahui nak, Seperti saat ini.Mama maupun kamu tidak pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya."

"Tapi percayalah,ini adalah salah satu ujian untuk menguji betapa tabahnya dirimu menghadapi semua ini dan kamu akan mendapatkan balasan yang baik diakhirnya" ujar Lani kepada Afrin.

Afrin tersenyum mendengar kata-kata ibu mertuanya."Aku sudah sangat bersyukur saat mendengar Haykal sadar ma,dan aku akan terus berdoa Haykal akan semakin membaik kedepannya".

"Aamiin" ucap Lani.

"Mama duluan saja,Afrin mau ketoilet sebentar".
"jangan lama-lama ya"ucapnya.Afrin tersenyum mengangguk.

Afrin, wanita yang berusaha kuat menghadapi apa yang menimpa kehidupannya saat ini ternyata tidak sekuat apa yang dilihat.

Bagaimana mungkin Haykal akan menerimanya disaat Haykal tidak mengingat apa-apa tentangnya.

Apa yang akan dia lakukan disaat Haykal juga tidak akan menerima bayi didalam rahimnya.

Semuanya begitu berat untuk dipikul Afrin sendirian.

Afrin mencuci mukanya yang lesu,lalu menatap dirinya dicermin betapa menyedihkannya dia saat ini.

"Ternyata kamu disini" ucap seseorang mengejutkan Afrin yang melamun.

Afrin melihat siapa yang berdiri di pintu toilet.Ternyata Malika yang tengah bersandar didaun pintu.

"Bagaimana kabarmu?, sepertinya fisikmu cukup kuat menghadapi semua yang terjadi"ucap Malika.

Afrin memandangnya dengan tatapan bertanya,apa maksud Malika mengatakan itu.

"Sadarlah Afrin, mulai sekarang kamu akan menjadi wanita yang terlupakan oleh Haykal.Wahh Tuhan sangat adil"lanjut Malika membuat Afrin harus tetap sabar mendengarnya.

"Apa kamu tidak bisa lagi berbicara? Dan ya kamu mungkin tidak ada kata-kata lagi untuk membalasku,mana kata-kata pedasmu dulu" Crocos Malika.

"Andra benar,kau sangat berbeda dengan Maryam" kata Afrin lalu pergi begitu saja dari hadapan Malika.

Malika bungkam setelah mendengar beberapa kalimat yang dilontarkan Afrin.

Maryam,dari mana Afrin tau tentang Maryam, pikirnya.

Merasa buang-buang waktu didalam tempat terkutuk ini, Malika pun berniat mengejar Afrin untuk menanyakan bagaimana dia tau tentang saudarinya.

Malika melihat Afrin berjalan cepat dilorong rumah sakit.

"Afrin,tunggu"teriaknya.

Afrin tidak mengindahkannya,malah semakin mempercepat jalannya.Jangan sampai amarahnya memuncak hanya gara-gara wanita gila itu, pikirnya.

Saat tinggal beberapa langkah lagi Malika akan mendekati Afrin,Andra mencekal tangan Malika, membuatnya meringis.

"Mau kemana kamu hah?" Tanya Andra mengintimidasi.

Malika mendengus kesal menatap Andra."Mau samperin Afrin".

"Ngapain? Mau cari masalah lagi?".Malika memutar bola matanya malas mendengar Andra.

"Gak kok,cuma mau nanya kenapa dia bisa kenal sama kak Maryam" jawabnya.

"Aku yang kasih tau" ucap Andra.

Malika menatap terkejut ke arah Andra "mas kasih tau semuanya?".Andra mengangguk.

"Mas gila ya?" Malika menatap tidak percaya Andra.

"Afrin istri Haykal dan dia berhak tahu semuanya, termasuk tentang Maryam sendiri" ucap Andra.

Malika tertawa sumbang mendengar Andra.

"Jangan bodoh mas, harusnya kamu memanfaatkan waktu seperti ini untuk mendapatkan apa yang kamu mau" ucap Malika membuat Andra menatapnya bingung.

"Apa maksud kamu?" Tanya Andra.

"Mas kira aku bodoh apa, sudah jelas mas menyukai Afrin yang notabenenya adalah istri sahabat mas sendiri. Hahaha sepertinya Afrin akan menjadi tokoh utama sekarang" ujar Malika membuat Andra diam.

"Mas bisa bohongin Haykal ataupun orang lain,tapi tidak denganku. Dan aku tau kamu menyimpan foto Afrin diponsel mas".

"Udahlah mas,ini kesempatan kamu untuk memiliki Afrin.Haykal tidak akan keberatan karena dia tidak mengingat Afrin."

"Diam Malika,kau memang gila" ucap Andra tajam.

"Kita sama-sama gila mas,aku menyukai suami Afrin dan kau menyukai istri Haykal,lalu apa yang membedakan kita berdua?" Balas Malika dengan nada mengejek.

Andra mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Kita tidak pernah sama,aku bisa mengendalikan perasaanku, sedangkan dengan terang-terangan memperlihatkan bahwa kau menyukai Haykal" ucap Andra.

"Dan satu lagi,.. jangan pernah mengatakan apa pun kepada Afrin,jika terjadi aku tidak akan segan-segan memberimu pelajaran sekalipun kau adikku" lanjut Andra lalu berlalu dari situ.

Malika tersenyum miring mendengar Andra "sepertinya Afrin akan menjadi Maryam yang kedua" ucapnya setelah melihat Andra yang sudah menjauh.

***
Kalo ada yang typo atau kesalahan lainnya, silahkan di koreksi!
Jangan lupa dikasih ★
-assalamualaikum


AFRIN ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang