Bagian 10

3.7K 239 0
                                    

Tetap saling menjaga satu sama lain untuk selalu dekat dengan Allah. Semoga kelak bersama-sama masuk surga.



"Mi,liat kemeja Abi yang biru?"tanya Haykal sedikit mengeraskan suaranya karena Afrin tidak dikamar.

"Iya..ini lagi di setrika,"sahut Afrin.

Afrin menghampiri Haykal dan memberikan kemeja yang Haykal minta.

"Aku pulang malam,jadi nanti makan malam dirumah sakit.Kamu tidak keberatan kan?".

Afrin tersenyum lembut dan menata rapi pakaian Haykal.

"Asal itu hal yang membawa kebaikan,aku tidak keberatan sama sekali" kata Afrin membuat Haykal tersenyum.

"Sekarang Abi sarapan dulu". Haykal mengangguk.

Entah dari kapan hubungan Haykal dan Afrin semakin membaik.

Afrin tidak tahu pasti apa Haykal sudah mulai mencintainya atau belum.Yang pasti Afrin akan selalu menjaga hubungannya dengan Haykal.

Setelah selesai sarapan Haykal memanaskan mobil untuk bersiap-siap berangkat kerumah sakit.

"Aku pergi dulu ya, baik-baik dirumah.Assalamualaikun" pamit Haykal.

"Wa'alaikum salam"jawab Afrin menyalimi tangan suaminya.

Sebelum Haykal membuka pintu mobil,dia melirik Afrin yang masih berdiri didepan pintu dan kembali berjalan ke arah Afrin.

"Kenapa? Ada yang ketinggalan?"tanya Afrin bingung saat Haykal berjalan kembali ke arahnya.

"Cup..ini yang ketinggalan"jawab Haykal mengecup kening Afrin.Kaget,malu,dan senang semuanya campur aduk yang Afrin rasakan.

"Udah gak usah malu gitu,aku berangkat dulu"Ucap Haykal menggoda Afrin dan masuk kedalam mobil.

Bagaimana tidak malu.Afrin itu perempuan,apalagi dia sudah mencintai Haykal.
Aduh Haykal.. Haykal.

***

Afrin melihat-lihat sekelilingnya untuk memilih apa yang dia perlukan untuk kebutuhan bulanannya.

Mulai dari peralatan mandi, dapur,bahan masakan dan tak kalah lupa,cemilan yang akan menemaninya saat nonton.

Karena Afrin tidak terlalu memperhatikan jalannya, seorang gadis sekitar umur 8 tahun menabraknya hingga gadis itu terjatuh.

"Aduh.."ringis gadis itu.

Afrin menghampirinya dan berjongkok melihat keadaan gadis itu.

"Kamu gak papa?,maaf Tante gak lihat-lihat" ucap Afrin dengan nada khawatir.

Gadis itu menggeleng takut.

"Kamu kesini sama siapa? Orang tua kamu dimana?" Tanya Afrin melihat sekitar mencari orang tua gadis itu.

"Aku sama paman,paman nya hilang" jawabnya.

AFRIN ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang