Bagian 11

3.1K 225 0
                                    

Siapa pun bisa jatuh cinta, tapi hanya orang yang kuat yang akan menjaga cinta itu tetap halal.

Haykal mencari-cari sesuatu dilaci mejanya tapi tidak kunjung ketemu.

Andra yang melihat Haykal mencari-cari sesuatu ikut bingung jadinya.

"Cari apaan sih kal? Dari tadi kayak ada yang ilang aja" tanya Andra.

"Lihat obat yang kemarin gue tarok disini gak,gue cari-cari gak ada" tanya Haykal.

"Obat? Gue gak tau,tapi kemarin gue lihat Malika masuk kesini saat lo udah pulang" jawab Andra.

Haykal menghembuskan nafas gusar."ngapain dia kesini?"

Andra menggeleng tanda tidak tahu.Haykal mengeluarkan ponselnya dan menghubungi kontak Malika.

" Halo Assalamualaikum"  ucap Malika menjawab panggilan Haykal.

"Wa'alaikumussalam,Malika,
kamu lihat obat yang saya tarok di laci meja saya?"tanya Haykal.

"Mmm..itu,aku pinjam buat obatin pasien aku,aku mau bilang sama kamu tapi kamunya kemarin udah pulang" jawab Malika.

"Kamu kalau mau mengambil sesuatu dari ruangan saya harus hubungi saya dulu Malika"ucap Haykal lalu memutuskan panggilannya.

"Malika yang ngambil?"tanya Andra.Haykal mengangguk.

"Tu anak emang bikin orang kejer,sabar sabar kal" ucap Andra yang tak digubris oleh Haykal.

Saat Haykal ingin menutup laci mejanya, sebuah foto terjatuh dari dalamnya.

Haykal mengambilnya dan kaget dengan foto yang digenggamnya.

Andra menatap bingung melihat ekspresi Haykal.Dia penasaran apa yang dilihat Haykal.

"Ini apaan" ucap Andra merebut foto itu dari Haykal.

Andra menatap foto itu juga sama kagetnya dengan Haykal.

Itu adalah foto wanita yang dulu sangat berharga baginya dan juga Haykal.

"Ini kan foto_"
"Gue gak tau kenapa foto itu bisa ada disini"tukas Haykal memotong perkataan Andra.

Andra percaya itu,dia tau Haykal tidak pernah menyimpan foto wanita itu, karena dia tau mana batasannya.

Andra tau siapa yang melakukan ini.Haykal juga tau apa yang dipikirkan Andra.

"Gue gak tau apa tujuan Malika ngelakuin ini" ucap Andra.

"Dan dia udah melewati batas karena mengungkit masa lalu yang seharusnya tidak pernah diungkit lagi"lanjut Andra.

Haykal hanya diam tidak merespon perkataan Andra.Bukanya tidak mendengar,tapi tidak ada kata-kata yang tepat untuk dia keluarkan.

"Assalamualaikum semua" ucap Malika tiba-tiba membuka pintu.

Andra dan Haykal menjawab salam,lalu tidak menanggapi Malika lagi.

Malika menatap bingung ke arah mereka berdua.Seolah tidak tau apa yang terjadi,Malika duduk disamping Andra.

"Kenapa diam-diaman? Kok gak mood gitu sih?" Tanya Malika.

"Gak usah sok gak tau deh,kamu kan yang narok foto ini dilaci meja Haykal" tanya Andra memberikan foto yang digenggamnya kepada Malika.

Malika memasang tampang tidak bersalah sama sekali,dia tahu ini akan terjadi.

"Ngaku"bentak Andra.

"Iya aku, kenapa?" Balas Malika.

Andra menatap tajam adiknya "Kamu tau kan kalau kita sudah sepakat tidak akan mengungkit ini semua lagi,lalu apa maksud kamu narok foto itu dilaci meja Haykal?" Tanya Andra menurunkan intonasinya.

"Aku cuma mau Haykal sadar bahwa tidak ada satupun wanita yang bisa menggantikannya dihati Haykal"jawab Malika santai.

Seandainya Malika bukan perempuan,Andra pasti sudah melayangkan bogem mentahnya saat ini juga.

Haykal menatap tajam Malika dan memilih keluar dari situ.

"Kamu sudah keterlaluan Malika,kamu tau.. dengan sikap kamu seperti ini Haykal tidak akan pernah mau menatapmu lagi" ujar Andra lalu ikut keluar dari situ.

Malika meneteskan air matanya,bukan ini yang dia harapkan.Bukan membuat Haykal membencinya,tapi menyukainya sebagaimana Haykal menyukai wanita didalam foto ini.

"Kamu tau,aku melakukan ini demi menggantikan kamu dihati Haykal."isaknya seolah berbicara dengan wanita yang didalam foto itu.

~~~

Air wudhu adalah air yang akan memadamkan amarah di dalam jiwa.

Itulah prinsip yang Haykal tanam,dia tidak ingin hanya karena masalah dimasa lalu amarahnya akan memuncak begitu saja.

Haykal mengambil wudhu dan masuk kedalam masjid yang dekat dengan rumah sakit tempat dia bekerja.

Haykal menunaikan kewajibannya dan berdoa dalam hati semoga pertahanannya selama ini tidak runtuh begitu saja.

Berat,itu yang dia rasakan.Andra yang duduk dibelakang Haykal juga merasakan apa yang Haykal rasakan.

Andra tau apa yang akan terjadi selanjutnya.Dia tahu ini akan berpengaruh terhadap Afrin.

Andra tidak mau Afrin harus merasa sakit disini dan terluka oleh masa lalu Haykal.

***

Makasih yang udah baca,kasih bintangnya ya.
Assalamualaikum





AFRIN ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang