Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku. – Ali bin Abi Thalib
•
•
•
Walaupun tau Haykal tidak bisa membalas perkataan Lani dengan ucapan, tetapi Lani tetap berusaha mengajak putranya itu berbicara.
Seperti saat ini,Lani berusaha mengajak Haykal bercanda ketika dia membersihkan wajah Haykal dengan handuk basah.
Afrin yang sedang membaca novel juga sedikit menimpali Lani agar ruangan tidak terlalu sunyi.
Karena sudah selesai membersihkan wajah Haykal,Lani beranjak untuk meletakkan handuk basah,tapi ditahan oleh tangan Haykal.
Lani menoleh ke Haykal.
"Mama" panggil Haykal dengan suara yang sangat halus dan rendah.Lani menatap Haykal terkejut dengan mata berkaca-kaca.
"Ya Allah Haykal,kamu bisa berbicara nak?"
"Mama.."ulang Haykal dengan suara sedikit dikeraskan.
Afrin menoleh cepat saat Haykal mengucapkan kata Mama.
Dengan cepat Afrin memanggil dokter,saat dokter sedang memeriksa Haykal. Afrin dan Lani tidak hentinya mengucapkan syukur kepada Allah.
"Haykal sudah sadar sepenuhnya" ujar dokter tersebut kepada Lani dan Afrin.
Lani memancarkan senyum kebahagiaan saat tahu anaknya sudah sadar sepenuhnya.
"Tapi, jangan memaksakan dia mengingat sesuatu yang baru terlebih dahulu.Karena kehilangan memori jangka pendek,Haykal tidak bisa dipaksakan mengingat sesuatu dulu. Itu bisa tambah merusak memorinya"lanjutnya.
Lani dan Afrin hanya bisa mengangguk mengiyakan.
"Baiklah Saya permisi dulu," Lani mengangguk.
"Terimakasih dok"."Ayo Afrin,kita masuk lihat Haykal."ajak Lani.
Afrin berpikir keras sebelum menjawab, bagaimana nanti Haykal akan mengenalnya.Itu bisa menjadi masalah bagi Haykal.
"Tidak usah khawatir,kamu ingat..saat mama dulu mengenalkan kalian. Haykal masih mengingat kamu karena kamu ada dimasa kecilnya"ujar Lani mengerti dengan kebingungan Afrin.
Akhirnya Afrin mengangguk,lalu mengikuti Lani masuk untuk melihat Haykal.
Lani menghampiri Haykal "Haykal" panggil Lani.
"Mama,aku kenapa?" Tanya Haykal saat dia tahu bahwa dia berada dirumah sakit.
"Kamu istirahat dulu ya,nanti kamu juga tahu" jawab Lani menenangkan Haykal.
"Aku lapar.."ucap Haykal membuat Lani tersenyum.
"Mama sudah menyiapkan makanan untukmu,apa kamu bisa duduk?" , Haykal berusaha mendudukkan dirinya tapi kepalanya sedikit berdenyut membuatnya spontan memegang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFRIN ||END
RomanceSebuah perjodohan mengikat Afrin dengan Haykal yang notabenenya adalah anak yang baik dan rajin beribadah. Sedangkan Afrin adalah gadis yang susah diatur dan urak-urakan. Bagaimana jika mereka bersatu dengan sifat yang jauh berbeda.Mungkinkah Afrin...