Bagian 6

4.2K 304 0
                                    

Hola!


"Sah!" Satu kalimat yang membuat hati Afrin terguncang.Juga satu kalimat yang menentukan bahwa dia sudah sah menjadi istri orang.

Tidak sadar Afrin merasa air matanya akan jatuh.Tapi sebelum itu terjadi Afrin menengadah agar air matanya tidak jadi turun.

Bundanya memeluk haru Afrin dan membawa Afrin keluar dari kamar yang dia tempati untuk menunggu ijab selesai.

Afrin duduk disebelah kiri pengantin pria yang sekarang sudah sah menjadi suaminya, Haykal Azril Ansa.

Setelah bertukar cincin,Afrin menyalimi tangan Haykal dan Haykal mengecup kening Afrin yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.

Jika dilihat,mereka seperti pasangan serasi.Tapi bagaimana dengan hati mereka.

Setelah acara akad selesai.Dilanjutkan acara resepsi pernikahan.

Rara, Anggin dan Dhea menghampiri dua pengantin yang duduk bersebelahan itu.Tampak sangat manis.Prianya yang tampan dan Wanitanya yang Cantik.Siapa yang tidak akan iri melihatnya.

"Samawa ya Af..gak nyangka Lo duluan dari kita-kita, diam-diam Bae lu" ujar Rara memeluk Afrin.

Anggin dan Dhea juga mengucapkan selamat.

"Jangan lupa buat keponakan buat gue yang buaaanyak ya"ucap Anggin membuat Afrin mengutuknya dalam hati saat itu juga.

Anggin menyengir melihat ekspresi Afrin.

"Af,laki lu ganteng amat"bisik Dhea, membuat Afrin otomatis menjentikkan jarinya ke dahi Dhea, membuat sang empunya meringis.

Setelah itu mereka berfoto bersama.Memang sudah tradisi yang tidak tertinggalkan.

"Samawa ya bro, akhirnya Lo nikah juga" ucap Andra mengucapkan selamat kepada Haykal dan melirik Afrin.

Merasa familiar,Andra menunjuk wajah Afrin "kamu kan gadis yang nendang mobil saya waktu itu"Ucapnya memastikan wajah Afrin.

Afrin memasang wajah bodo amat seolah tidak kenal.Memang mereka belum berkenalan sebelumnya.Karena situasi yang begitu tidak mendukung.

"Wah...bener,emang dunia begitu sempit.Kenalin gue Andra.Sohib Haykal" ujarnya mengulurkan tangannya kearah Afrin.

Haykal memberi tatapan tajam kearah Andra. "Hehe..gak usah gitu amat kali liatnya kal,becanda kali".

"Ternyata selera Lo tinggi juga" bisik Andra.Membuat Haykal harus terus bersabar dalam hati.

"yaudah,gue mau makan dulu,laper liat kalian berdua" candanya lalu berlalu dari situ.

Afrin memasang muka bingung melihat sifat Andra itu.Bagaimana bisa Haykal bisa berteman dengan orang gila itu, pikirnya.

~~~

Karena kelamaan berdiri menyambut tamu,Afrin merasa kakinya pegal.Padahal tamu yang diundang hanya beberapa orang tertentu saja.

Haykal yang peka Afrin kelelahan,menyuruh nya duduk saja.Takut Afrin pingsan.

Jam sudah menunjukkan angka 10 malam,Afrin merasakan lelah yang luar biasa.

AFRIN ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang