Bagian 5

3.9K 304 2
                                    



Lani mengajari Afrin membuat masakan kesukaan Haykal.Afrin kira bundanya mengajak Afrin kerumah Tante Lani untuk hal penting,tapi ternyata dia diajari memasak oleh Lani.Dan bundanya sendiri sudah pergi karena katanya ada urusan penting.

Awalnya Afrin merasa jengkel karena harus belajar membuat masakan kesukaan Haykal.Ingat! dia masih kesal karena sikap cuek pria itu.

Kalau bukan karena Lani,Afrin ogah membuat masakan kesukaan Haykal.Membuat masakan kesukaannya sendiri saja belum bisa, sekarang malah membuat masakan kesukaan Haykal segala.

Tante Lani menjelaskan apa saja kesukaan Haykal.Afrin hanya mengangguk-angguk sebagai respon.

Sedangkan Zahra asik sendiri dengan gadgetnya.

Kadang Afrin kewalahan saat menyiapkan bahan apa saja yang akan dia olah, melihatnya membuat Lani tertawa.Sesekali mereka bercanda dan tertawa bersama agar suasana tidak terlalu sunyi.

Haykal yang baru pulang dari rumah sakit mengucapkan salam,tapi tidak ada yang menyahut.Samar-samar dia mendengar suara tawa dari arah dapur.Yang dia kenal itu adalah suara mamanya dan Afrin?..

Haykal memastikan apa yang dia tebak benar atau salah.Ternyata benar,Itu adalah Afrin dan mamanya.

Seperti yang Haykal lihat, mamanya terlihat begitu bahagia saat bersama Afrin.Jarang sekali mamanya tertawa bahagia seperti itu.Suara tawa itu membuat Haykal tersenyum tipis,tipis sekali sehingga tidak terlihat.

"Assalamualaikum" ucap Haykal memberi salam.Lani dan Afrin menoleh terkejut karena Haykal berdiri tidak jauh dibelakang mereka.

"Wa'alaikum salam"jawab mereka serentak.

"ngagetin aja ni bang Haykal,untung zahra gak ada penyakit jantung" ujar Zahra.

Haykal tersenyum simpul dan menyalimi tangan mamanya.
Dan Zahra menyalimi Haykal.Sedangkan Afrin diam karena tau mereka belum muhrim.

"Dari tadi Haykal udah ucapin salam tapi gak ada yang jawab, ternyata ada disini"ucap Haykal.

"Yaudah,kamu sana mandi dulu,ini mama dan Afrin buatin masakan kesukaan kamu"kata Mamanya membuat Haykal menatap Afrin sekilas,ingat hanya sekilas.Setelah itu baru Haykal beranjak dari situ.

Afrin merasa Haykal memiliki dua kepribadian.Sama keluarganya terlihat begitu hangat.Tapi saat menatap Afrin Haykal seperti batu es di kutub Selatan.Aneh, pikirnya.

"Afrin,kamu gak papa kan pulangnya habis magrib,tante suka banget kamu disini".Ujar Lani,Afrin ingin menolak,bukan berarti dia tidak betah disini.Hanya saja dia agak canggung jika melihat Haykal.

Karena melihat Tante Lani berharap, akhirnya Afrin menganggukkan kepalanya.
Lani pun tersenyum.

Tidak lama setelah itu,
Haykal pun turun menggunakan kaus oblong,membuatnya terkesan lebih tampan dan berbeda,membuat Afrin tidak berkedip seketika.Karena sadar apa yang dia lakukan, Afrin mengutuk kebodohannya.
Sadar..sadar,dosa. Bathinnya.

"Kamu cobain deh,sup kari buatan Afrin" ucap Lani menyodorkan semangkuk sup kari.

Haykal menatap sebentar sup dihadapannya lalu mengambil sendok untuk mencicipi.

AFRIN ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang