Bagian 14

3.2K 227 0
                                    

“Air mata berasa asin itu karena air mata adalah garam kehidupan.” - Buya Hamka

Lagi-lagi Afrin mengalami yang namanya morning sick.

Bundanya membantu Afrin untuk mengeluarkan isi perutnya yang sama sekali belum terisi apa-apa.

Afrin meneteskan air matanya karena tidak tahan dengan rasa mualnya.

Afrin membuka kran air dan mencuci mukanya.Setelah merasa baik Afrin menatap bundanya.

"Bun..gak enak banget Bun"keluhnya.
Ratna tersenyum "makanya kamu harus kuat, seorang ibu pasti rela melakukan apa saja demi anaknya" ucap Ratna.

"Yaudah, sekarang kamu makan sesuatu dulu,bunda buatin susu hamilnya" ,Afrin hanya mengangguk.

Sekarang Afrin masih dirumah sakit menemani Haykal,awalnya orang-orang sudah menyuruh nya dirumah saja,tapi Afrin tetap kekeuh ingin menemani Haykal.

Afrin menghampiri Haykal dan mengelus rambut Haykal yang mulai memanjang.

"Sampai kapan lagi bi? Aku mau kamu yang beri aku semangat saat aku ngalamin morning sick,aku mau kita sama-sama membesarkan buah hati kita.Cepat bangun bi" ujar Afrin lalu mengecup kening Haykal lembut disertai air mata yang menetes di pipinya.

Ratna memandang sendu Afrin.Mengapa tuhan memberi ujian sekaligus kebahagiaan kepada putrinya.

"Sayang..ini susunya,bunda tarok dimeja.Bunda mau keluar bentar ya" .

"Iya Bun,makasih banyak ya bun" sahut Afrin.

Ratna tersenyum mengangguk menanggapi.

~~~

Ponsel Afrin berbunyi,Afrin pun menjawab panggilan tanpa melihat namanya.

"Halo Assalamualaikum".

"Wa'alaikumussalam,af.,kita bertiga mau jenguk Lo dirumah sakit"

Ternyata suara Rara,"iya..aku tunggu, hati-hati ya" balasnya.

"Siap ..otw, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam" balas Afrin menyudahi panggilan.

30 menit akhirnya 3 sahabatnya datang.

"Assalamualaikum ibu RT" sapa Rara
"Wa'alaikumussalam,sini masuk"ajak Afrin.

Rara,Anggin dan Dhea memeluk Afrin erat."maafin kita ya datangnya telat"ujar Anggin.

"Gak papa kok,kalian pasti sibuk kerja ya" mereka hanya tertawa menanggapi.

"Eh iya,..ini buat lo sama dede bayi,dari kita bertiga".Dhea menyodorkan parsel berisi buah-buahan ke arah Afrin.

Afrin tersenyum "repot banget si.. makasih banyak"kata Afrin.

"Namanya juga ngejenguk Af"ucap Dhea.

"Oh iya, Haykal gimana perkembangannya?",tanya Rara.

Afrin menggeleng kepalanya,"Kata dokter..cepat atau lambat Haykal bakal sadar,gue selalu berdoa agar dia sadar saat gue bangun tidur di setiap paginya" ujar Afrin.

Seketika suasana hening,Anggin menyenggol lengan Rara memberi kode agar menghibur Afrin.

"Af..kita doain Haykal bakal cepat siuman,Lo gak usah sedih,ada kita kok" kata Rara.

Afrin tersenyum"iya aku tau kalian kesini bakal bikin heboh kan" canda Afrin.

Seketika mereka tertawa.Inilah gunanya sahabat,suka duka mereka akan selalu menemani satu sama lain.

"Eh Af,Lo tau gak..bentar lagi si Anggin bakal dilamar" kata Rara mengedipkan matanya sebelah ke arah Anggin.

"Apaan sih lu,sok tahu"ucap Anggin.

"Wahh.. diam-diam bae ni Anggin, siapa nama calon lo?" Tanya Afrin penasaran.

"Yang itu tuh.. cowok yang selalu ngelatih vokal,bang Tomi" jawab Rara menggoda Anggin.

Anggin tersenyum malu dibuatnya.Afrin dan Dhea tertawa melihat ekspresi Anggin.

"Wihhh.. ternyata monyet bisa blushing ya" ledek Rara.

Anggin mendorong Rara kuat,hampir saja dia jatuh.

"Dasar teman laknat Lo pantat ayam"balas Anggin meledek Rara.

"Hey mbak.. gini-gini banyak yang ngantri lho"

"Iya banyak, tukang ojek sama tukang bakso didepan tuh" ledek Anggin.

"Itu mah selera si Dhea" kata Rara melirik Dhea yang menatap tajam ke arahnya.

"Ishh..mana ada,gue cuma mau sama kevin ya"sahutnya.

"Oh iya Af,selain mau ngejenguk lo kesini,si Dhea juga mau ngasih undangan yang bakal seminggu lagi digelar" ujar Rara memberikan undangan pernikahan Dhea kepada Afrin.

Afrin tersenyum bahagia"gue usahain ya,selamat De".Dhea mengangguk mengerti,"makasih Af".

"Tapi lo kapan Ra? Betah banget jomblo" tanya Anggin.

"Gue mah nungguin oppa korea gue ngelamar kerumah"jawab Rara.

"Sama aja Lo mau perawan tua ogeb,dasar!!" Cibir Anggin.

"Gue heran deh sama Lo, selalu aja buat idup gue ribet.Lo iri? Jomblo sana!" Kata Rara.

"Ogah banget iri ma lo".

Afrin tersenyum senang  saat sahabatnya berdebat.Dia bersyukur bisa memiliki sahabat yang bisa menghiburnya disaat-saat hari terberatnya.

***

Pendek ya.otak lagi mumet.
Jangan lupa kasih ★ ya!!
-Assalamualaikum
-
-
Assalamualaikum sodara/i muslim muslimah.Author mau minta maaf sebelum Ramadhan.Jangan sampai ada dendam diantara kita!hehe.

AFRIN ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang