Top Idol In Scandal ✓

42: "From Sehun To Somi"

Hari-hari Sehun dan Somi di Seychelles sangat indah, mereka menikmati bulan madu yang menyenangkan, tempat itu sangat luar biasa, mereka selalu bercinta sepanjang malam, Somi berharap di dalam perut nya sudah ada isi. Rencana nya mereka akan kembali ke Korea kemarin, tapi Somi memohon satu hari lagi kepada Sehun, ia sungguh betah di tempat ini.

Somi tersenyum memandang hamparan bintang di langit malam yang begitu indah, pemandangan itu membuat nya merindukan desa nya.

"Hei sedang apa sayang?".

Ucap Sehun sambil memeluk erat tubuh Somi dari belakang.

"Lihatlah Sehun bintang nya cantik".

"Tapi tidak secantik dirimu".

"Aku jadi merindukan Geoje, kau ingat biasanya kita duduk di rumput dan memandang bintang yang indah di langit malam".

"Kau benar, dulu kau sangat bar-bar dan sering memukuli ku, tapi seperti nya sejak menjadi istri ku kau sedikit lunak". Ucap Sehun setengah berbisik di telinga Somi.

Somi tersenyum lalu meraih tangan Sehun yang berada di perut nya lalu  mengenggam nya tangan itu.

"Aku tidak mungkin bersikap bar-bar lagi pada suami ku sendiri kan? Nanti dia berpaling kepada mantan nya seperti dulu".

"Somi bisa tidak jangan bahas masalalu".

Somi tersenyum, Sehun paling sensitif jika Somi mengungkit kembali soal Lisa.

"Baiklah aku tidak akan membahas nya, tapi perlu kau tau 2 tahun lalu aku menghajar nya habis-habisan di club".

"What? Kau menghajar nya?".

Somi tertawa dan mengangguk, ia masih ingat kejadian itu Somi juga heran kenapa ia bisa berani dan memiliki kekuatan yang begitu besar saat itu.

"Mengerikan sekali, tapi sebaiknya jangan di bahas hal itu sayang, kita sudah menikah, aku mencintai mu aku tidak ingin kau mengingat hal buruk tentang ku oke".

Ucap Sehun dengan lembut sambil mengelus kepala Somi.

"Tentu aku sudah memaafkan mu, jika hal yang serupa seperti itu terjadi lagi maka aku akan membunuh mu!".

"Tidak akan aku sudah jera, aku tidak ingin kau meninggalkan ku seperti 2 tahun lalu, aku bisa gila".

Somi membalikkan tubuh nya menghadap Sehun, dan mengusap wajah suami nya yang tampan itu, Sehun juga ikut tersenyum.

"Kau tau, aku bersyukur memiliki mu Sehun, walaupun kau pernah melakukan kesalahan aku tetap mencintai mu, dalam setiap doa ku dulu aku selalu berharap kau yang menjadi suami ku jangan yang lain, dan ternyata Tuhan mengabulkan nya".

"Aku juga bahagia memiliki mu Somi, kau adalah segala nya bagiku, jiwa ku, hati ku semua nya ada dalam dirimu, maka saat kau pergi aku merasa benar-benar hancur, dan saat kita menikah aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan menjaga mu sampai maut memisahkan kita, dan berjanjilah pada ku jangan pernah meninggalkan ku lagi".

Mereka tersenyum, kedua dahi itu saling menempel. Pertemuan tidak sengaja itu benar-benar suatu keajaiban mampu membawa mereka sampai kepada jenjang pernikahan dan berumah tangga. Sehun kemudian memagut bibir Somi dengan lembut, Somi memejamkan matanya dan mengalungkan kedua tangan nya di leher Sehun saat ciuman itu semakin dalam.

"Aku ingin menyatu dengan mu".

Bisik Sehun di telinga Somi, Somi tersenyum. Sehun lalu menarik tirai di belakang Somi hingga tertutup lalu mereka melanjutkan sesi ciuman dengan lebih dalam. Kemudian ciuman itu terlepas, karena mereka saling kehabisan nafas.