Top Idol In Scandal ✓

43: "Perfect Love (ending)"

Ini chapter terakhir di cerita ini ya gaes, silahkan di baca dan tinggalkan jejak dan komen sebanyak-banyak nya berhubung ini pertemuan terakhir kita💛💛💛

.
.
.
.

3 Tahun Kemudian.

"Eomma ayo cepat jalan nya, Hana ingin bertemu dengan appa ayo cepat".

"Sabar sayang, kenapa cerewet sekali sih".

"Eomma lama..".

Gadis kecil bernama Hana itu turun dengan cepat dari mobil. Somi mengeluh sebal anak nya baru satu tapi nakal nya luar biasa, mulut nya yang terlalu bijak itu sering membuat Somi meringis. Sepertinya kelakuan putri nya itu menurun dari sifat nya yang bar-bar.

"Hana tunggu!".

Somi menarik tangan Hana, agar anak itu tidak sembarangan melangkah, demi tuhan umur Hana masih 3 tahun jalan 4 , tapi sudah berbicara dengan lancar layak nya orang dewasa, Hana sangat kompak dengan Sehun dan selalu membela ayah nya. Sehun sibuk mengurus rumah sakit, sedangkan Somi sibuk menjadi dokter spesialis, ia harus selalu waspada jika ada jadwal operasi mendadak dan terkadang sering meninggalkan keluarga nya tengah malam.

Namun di balik kesibukan nya Somi tidak pernah menelantarkan anak dan suami nya, Somi mengurus mereka dengan baik. Somi masuk ke dalam rumah sakit beberapa perawat tersenyum ramah ke arah nya, Somi juga tersenyum ke arah mereka. Namun Somi memasang wajah kesal saat melihat Sehun berbicara akrab dengan seorang perawat muda.

"Appa mu minta di habisi Hana!".

"Maksud eomma apa?".

Somi berjalan ke arah dua orang yang sedang bercengkrama itu dan berdehem dengan keras.

"EKHEM!!!".

Hal itu membuat Sehun terkejut dan juga si perawat itu terkejut, perawat wanita itu pun mengerti ia lalu undur diri dari hadapan Sehun dan Somi.

"Sudah berani menggoda gadis muda jika aku tidak ada hem".

"Sayang, niana hanya menyerahkan data pasien kepada ku, dia adalah perawat baru".

"Aku tidak peduli! Dan kau menyebut nama nya".

"Maafkan aku tapi kami hanya sekedar mengobrol jangan marah sayang".

"Aih appa bucin".

Somi mendelik kaget ke arah Hana sejak kapan Hana mempelajari kata-kata aneh seperti itu. Sehun tersenyum lalu membawa Hana ke dalam gendongan nya.

"Putri cantik nya appa, lihatlah eomma marah padahal kan appa tidak salah apapun, eomma mu terlalu galak, jangan seperti eomma ya".

Somi ingin memukul kepala Sehun sekarang juga dengan tas nya.

"Tuh eomma dengar kan, appa tidak suka eomma galak".

"Hana dengar terus apa yang di katakan appa mu itu, kalian membuat ku kesal".

"Hai Hana sayang..".

"Kakek...".

Hana langsung turun dari gendongan Sehun dan beralih menuju ke arah Hyunsuk.