6: The Game They'll Play

4K 432 4
                                    

Lisa menampar pipi mulusnya berkali-kali. Pantulan wajahnya dicermin terlihat cukup mengerikan.

Wajah pucatnya dihiasi oleh sepasang mata panda yang kelopaknya masih membengkak.

Jelas saja, gadis itu tak tidur semalaman karna tengah memikirkan kekacauan yang menghampiri kehidupannya.

Dengan gontai Lisa melangkah menuju kamar mandi. Tanpa hati-hati ia berjalan dengan sembarangan dan menginjak air yang telah membanjiri lantai marmer di bawah kakinya.

Ia mematikan keran air yang sedari tadi mengalir dengan deras sembari melempar sebuah bath bomb ke dalam bath tub dihadapannya.

Pandangan tak fokusnya tengah menyaksikan metamorfosis benda padat berbentuk bulat yang berubah menjadi buih-buih dan mendominasi permukaan air. Lisa kembali terisak.

Ingin rasanya ia berteriak dan kembali menangis. Namun apa daya, air matanya terasa sudah kering tak bersisa.

Lisa berjongkok dan memeluk dirinya yang terlihat rapuh. Tak ada teman untuk bercerita, ia tak mau membuat siapapun khawatir namun tak kuasa membendung perasaan yang membombardir hatinya.

Sakit yang dirasakan lebih dahsyat dibandingkan ketika ia putus dengan mantan kekasih yang mengkhianatinya enam tahun silam.

Kalau saja ini bukan dalam lingkup pernikahan, setidaknya Lisa masih bisa merasa lega.

Sialnya, ia telah mengucap janji suci di hadapan Tuhannya.

Bagaimana bisa Sehun seberani itu untuk mengelabui Sang Pencipta beserta dirinya?

Lisa kembali berdiri tegap dan menampar pipi mulusnya untuk yang kesekian kali. Sekarang yang dipikirkannya, ia harus segera membersihkan diri.

🌼

Gadis berparas cantik yang baru saja membuka pintu kamar hotelnya itu tengah mengepalkan tangan, berusaha menahan emosi yang membuncah di dada ketika melihat sosok Sehun sudah berdiri menunggunya dengan mimik yang bahkan tak merasa bersalah.

"Sudah kau pikirkan?" Kata lelaki itu sembari memasukkan kedua tangannya pada saku celana.

Ingin sekali Lisa menghajar wajah rupawan itu hingga tak ada lagi yang bisa ia banggakan, "bocah brengsek"

Sehun terkekeh, "bocah? Lihatlah bocah ini mampu meyakinkanmu untuk menikah dengannya beberapa waktu lalu"

"Persetan" Lisa beranjak dari sana untuk menghindari pertikaian yang mungkin akan terjadi jika dirinya lepas kendali.

Belum lama gadis itu melangkah, Sehun menghadang Lisa hingga ia berhenti agar tak menabrak sosok Sehun.

"Aku hanya ingin menginformasikan, seluruh keluarga kita sedang sarapan di bawah. Jika kau ingin mengungkapkan semuanya sekarang,..." Sehun mengangkat pundaknya, "apa boleh buat"

Lelaki itu menyingkir dari hadapan Lisa dan memberi jalan kepada 'sang istri'. Melihat tingkah Oh Sehun, Lisa hanya mampu mengepalkan tangannya dengan nafas menderu hebat.

Tak ingin berlama-lama, gadis itu beranjak dari sana dengan diikuti oleh Sehun dibelakangnya.

Kedua insan yang nampak tak akur itu memasuki lift bersama-sama. Lisa terlalu lelah untuk mengusir lelaki itu agar tak menaiki lift yang sama.

Langkahnya terlihat mantap mencari sosok yang familiar.

Lisa melihat kedua orang tuanya sedang bercengkerama dan tertawa sembari melahap sarapan mereka dengan orang tua Sehun.

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang