32: The Devil Has Come

5.8K 631 113
                                    

Lisa menelan ludahnya dengan berat.

Apakah udara dingin membuatnya berhalusinasi?? Apa sosok itu benar-benar sosok Sehun atau hanya khayalan dirinya semata?

Perlahan tangan Lisa masuk ke dalam paper bag dan mengambil sebuah roti dari sana. Lisa harus meyakinkan dirinya jika ia hanya berdelusi.

Lisa segera melempar roti yang tak bersalah itu ke arah Sehun.

PUK

Roti itu tepat mendarat pada wajah tampan Sehun dan segera jatuh ke lantai yang dingin. Alias, rotinya tak tembus pada sosok yang ia kira hanya sebuah khayalan.

Mata Lisa melotot hebat seakan maniknya akan keluar dari tempatnya. Dengan segera Lisa memutar tubuhnya dan berjalan cepat menuju pintu keluar.

Ketika tangannya baru saja berhasil memegang kenop pintu, ternyata Sehun telah lebih dulu menahan dan menyentuh tangan Lisa yang berada pada kenop itu.

"Berani sekali kau menghilang selama tiga bulan."

Lisa memejamkan matanya beberapa kali dengan takut. Jantungnya berdebar keras seakan Sehun siap menghisap jiwanya kapanpun

"Beraninya kau menganggap remeh perasaanku dan merancang rencana konyol itu dengan segala imajinasi yang ada dalam pikiranmu."

Lisa masih mematung ditempat dan kakinya serasa lumpuh hingga ia tak dapat bergerak. Hembusan nafas Sehun dari belakang dan menghimpitnya di pintu benar-benar membuat Lisa ketakutan.

"Kau pergi ke tempat terpencil dengan mengantongi identitas palsu. Bukankah itu perbuatan illegal?"

Sial.sial.

"Dengan beraninya kau mengirim foto-foto perselingkuhanmu kepada ibu. Kau tak tahu kekacauan apa yang kau tinggalkan disana?"

Saat ini Lisa sedang berada pada titik dimana ia mempertanyakan apakah dirinya harus meminta maaf atau menendang kemaluan Sehun untuk kembali lari. Namun dengan keadaan perutnya yang seperti ini, tentu opsi kedua terdengar tak masuk akal.

"Kau memberikan gaun yang sengaja kupilih kepada Suzy dan mengelabuhinya jika gaun yang kubelikan adalah dresscode undangan makan malam tanda pertemanan kalian. Sungguh keterlaluan."

Lisa mulai memberanikan diri untuk membuka mulutnya, "..a.."

"Jika dihitung-hitung. Apa yang kau perbuat sungguh tak bisa dimaafkan, Lalisa."

"...bodoh."

Sehun menautkan alisnya seakan ia telah salah mendengar kalimat yang keluar dari mulut wanita itu.

"Dasar bodoh." Kata Lisa lebih jelas lagi.

"...Apa kau bilang?"

"Kau bodoh! Sedang apa kau disini? Seharusnya kau sedang tertawa bahagia dengan Suzy!"

"....???" Sehun membalik tubuh Lisa dan melihat wajah wanita itu telah memerah karena menahan emosinya. Padahal jika Sehun tahu, Lisa juga sedang ketakutan disana.

"Aku tak ingin melihatmu, pergilah."

"Tidak."

"Pergi kataku!!"

"Tidak akan. Setengah mati aku mencarimu! Kau terlalu pintar bersembunyi dan itu membuatku gila."

"Masa bodoh! Menyingkirlah! Jangan ganggu kedamaianku!!"

Sehun memegang pundak Lisa dan menenangkan gadis yang tiba-tiba mengamuk itu, "kenapa kau selalu memutuskan segala sesuatu seorang diri??"

"Ini hidupku, ini keputusanku!"

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang