15: Treacherous

4.8K 512 32
                                    

Sehun menatap Lisa yang terlihat sibuk kesana kemari di hadapannya.

Belum juga dasinya dikenakan sempurna, namun pemandangan akan Lisa yang tengah merias diri terasa sedikit mengganggunya.

Sudah satu minggu lebih Sehun melihat hal seperti ini di setiap pagi.

Sang istri selalu sibuk bersiap-siap di pagi buta dan ia akan pulang diatas jam sepuluh malam hari.

Apalagi kalau bukan untuk bertemu dengan Kim Taehyung dan Rose? Tentu saja kehadiran Rose tak membuat Sehun merasa aman saat memikirkan Lisa dan Taehyung akan menghabiskan waktu bersama sepanjang hari.

Tidak. Sehun tak cemburu. Ia hanya takut orang-orang mencurigai istrinya hingga menghancurkan rencananya kemudian.

Lihatlah, Lisa bahkan terlalu bersemangat untuk tak mengindahkan sang suami yang sedari tadi memanggilnya.

"Lalisa"

Sang pemilik nama pun akhirnya menoleh setelah hampir sepuluh kali namanya disebut.

"Apa?"

"Mau kemana membawa tas sebesar itu?"

"Camping" Katanya riang. Tumben sekali wanita itu tak menjawab Sehun dengan ketus.

Lelaki itu menautkan alisnya sebagai tanda bahwa ia tak suka dengan jawaban sang istri. Hanya saja, atas nama perjanjian mereka, Sehun tak tahu bagaimana cara untuk melarang Lisa agar tak pergi.

"Siapa saja yang ikut?"

"Aku, Rose, dan Taehyung"

"Kau berangkat pagi ini?"

Lisa menggeleng, "besok pagi. Aku hanya menyiapkan apa yang kuperlukan karena nanti akan pulang sedikit larut."

"Seberapa larut lagi? Bukankah biasanya kau pulang jam 10? Apa kata ibu nanti?"

Lisa mulai menghentikan aktivitasnya disana, manik mata wanita itu menatap Sehun dengan pandangan malas, "apa urusanmu?? Bukankah dulu kau juga sering pulang larut? Kau hanya pulang tepat waktu karena ada ibumu disini. Lagipula aku sudah menjelaskan kepada ibu, dan ibu memperbolehkanku, kok!"

"Tapi kau hampir keluar setiap hari"

"Lantas kenapa?? Bukankah tiap hari aku juga ke butik? Hanya saja sekarang tujuanku berbeda!"

"Hati-hatilah, Lalisa"

Lisa menatap Sehun tak suka, "kenapa? Kau takut orang-orang curiga dan menyebarkan gosip tak sedap hingga merusak rencanamu?"

Sehun terdiam di tempatnya, Lisa memang terlalu peka.

"Hey, Oh Sehun. Kelak nanti kau akan merusak masa depanku. Maka biarkan aku menikmati saat ini selagi aku masih bisa tertawa." Lisa segera menarik tasnya dan berjalan meninggalkan Sehun.

Tentu saja lelaki itu hanya mampu memaki dirinya sendiri dalam hati.

"Hey, apa kau tak dicari suamimu?" Rose memukul lengan Lisa dengan botol air mineralnya yang setengah kosong.

"Tidak, aku sudah izin. Bahkan aku izin kepada ibu mertuaku dan diantar oleh supir pribadinya, apa kalian tahu?"

"Wah memang keluarga Oh sangat luar biasa. Kalau aku jadi mereka, aku takkan sudi untuk membuka pintu rumah."

"Lantas kau sedang apa disini? Bukankah kau juga punya suami, hah??"

Rose menggeleng pelan sembari mengangkat telunjuknya, "kasusku berbeda, nyonya. Suamiku sedang dinas luar kota sampai beberapa hari kedepan. Dan di rumahpun tak ada ibu mertuaku yang menunggu, jadi aku masih seperti seorang gadis yang bebas saat ini. Sana kau pulang! Ini sudah hampir tengah malam!"

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang