28: Early Chaos

4.4K 533 96
                                    

Lisa memandang Sehun dengan tatapan sendu. Lelaki itu sudah memejamkan matanya di sebelah Lisa sembari memeluk sang istri seakan hal itu adalah kebiasaan baru.

Walau tangannya sedang membelai lembut kepala lelaki itu, namun pikirannya jelas masih kemana-mana.

Karena sejak peristiwa sesi tanya jawab antara dirinya dan Oh Sehun, secara tak langsung Sehun seakan berkata bahwa Lisa sudah memenuhi pikiran dan mungkin saja hati lelaki itu juga.

Bukankah itu hal baik? Jadi mulai sekarang Lisa tak harus memikirkan perceraian mereka yang mungkin takkan terjadi.

Tapi kenapa, hatinya terasa masih sesak dan tak enak. Kenapa?

Apa ini karena ia mendengar curhatan langsung dari Sehun yang ternyata tak meninggalkan Suzy namun ditinggalkan?

Atau karena ia mendengar cerita sesungguhnya dari Suzy yang ternyata meninggalkan Sehun demi kebaikan lelaki itu sendiri?

Atau karena ia telah tahu kebenaran dibalik cerita mereka berdua??

Tak dapat dipungkiri, perlakuan Sehun terhadap Lisa banyak berubah dan menjadi sangat manis belakangan ini.

Lelaki itu menjadi begitu perhatian terhadap Lisa. Bahkan Sehun selalu pulang lebih cepat agar bisa pulang bersamanya.

Ketika Sehun menciumnya, dada Lisa bergemuruh hebat. Rasanya hampir meledak. Karena ia merasa telah menerima cinta yang sangat besar dari lelaki itu.

Tapi ditengah ciuman mereka, Lisa juga dapat merasa sesak tiba-tiba karena memikirkan akhir dari cerita Suzy dan Sehun yang berpisah hanya karena kasta semata.

"Kalau kau tahu yang sebenarnya bagaimana, ya?" Kata Lisa sembari membelai tengkuk Sehun.

"Tahu apa?"

Demi apapun, Lisa tak tahu jika ternyata Sehun masih terjaga, "ka..kau belum tidur?" Kata Lisa sembari mengelus dadanya karena terkejut.

Tak menjawab pertanyaan Lisa, Sehun segera menarik kepalanya dari perut Lisa dan menatap wanita itu dengan sedikit kantuk disana, "tahu apa?" Katanya yang ternyata masih penasaran.

"Bukan apa-apa. Eh, kau besok mau mengajakku makan siang dimana?"

Memang benar Lisa ingin mengalihkan pembicaraan, namun ia juga sedikit penasaran dengan kebiasaan baru Sehun yang kembali senang mengajaknya makan siang di tempat baru.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, Lalisa." Sehun mengangkat tubuhnya dan mengunci Lisa dibawahnya dengan kedua lengan lelaki itu. Tentu saja Lisa hanya dapat mengerjap sembari menutup mulutnya rapat-rapat.

"Tapi aku memang penasaran dengan makan siangku besok."

"Tahu apa? katakan?" Kata Sehun yang terlihat masih penasaran.

Lisa mengalihkan pandangannya dengan menatap langit kamar di belakang Sehun. Jika sudah seperti ini, kadang pikiran Lisa bisa kemana-mana.

Mau bagaimana lagi? Wanita normal mana yang dapat menolak pesona lelaki seperti itu.

Namun tiba-tiba saja, Lisa merasa jika lidahnya kelu dan dadanya sesak.

Bukan, bukan karena Sehun tengah menindihnya. Tapi karena hal-hal yang dipikirkannya itulah yang membuat Lisa sulit bernafas.

"Tidak.." dengan gugup Lisa mulai memainkan ujung piyama Sehun disana, "aku cuma penasaran."

"Tentang apa?"

"Tentang..." Lisa menahan nafasnya yang terasa berat, "bagaimana...kalau misalnya... kau tahu jika...Suzy tak pernah berniat untuk meninggalkanmu?"

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang