23: Mrs. Bright

4.6K 541 72
                                    

Lisa menatap pemandangan di luar jendela dengan sebal.

Ia terlalu lelah untuk berteriak dan mengamuk pada Sehun.

Pun egonya sangat tak sudi untuk kembali bicara pada lelaki itu.

Belum selesai Lisa memaki Sehun di dalam hatinya, lelaki itu telah menepikan mobil yang mereka kendarai ke tepi jalan.

Manik Lisa mulai bergerak kesana kemari memikirkan apalagi yang akan dilakukan si tengik ini.

"Lalisa"

Tentu saja Lisa tak mengindahkan panggilan Sehun. Punggung wanita itu masih setia dijejalkannya ke hadapan sang suami.

"Apa kau akan tetap marah jika melihat ini?"

Suara gemerisik tak segera membuat Lisa berbalik. Sehun tengah meletakkan sebuah benda ringan pada paha wanita itu.

Walau enggan, Lisa tak dapat menahan matanya untuk tak melihat benda apa yang diletakkan Sehun disana.

Dilihatnya sebuah amplop cokelat berukuran A4 yang sama sekali tak tebal.

Beberapa menit dihabiskan untuk memutuskan apa ia akan mencari tahu isi dari amplop tersebut atau tidak.

Hingga akhirnya wanita itu menatap Sehun dengan penuh selidik sembari mengangkat amplop di pahanya, "apa ini?"

"Baca saja." Kata Sehun dengan wajah datarnya.

"Jangan-jangan... surat cerai??!"

"Yaa! Kenapa kau ini?!" Sehun mulai kesal ketika melihat mata berbinar Lisa yang menebak isi amplop tersebut.

"Cih, apakah bukan?" Jawaban Sehun membuat Lisa sedikit malas untuk mengintip 'isi' amplop yang ada di genggamannya.

"Yasudah kalau tak mau" belum sempat Sehun menarik kembali amplop dari tangan sang istri, Lisa segera kembali berbalik ke arah jendela dan mengamankan benda itu.

Perlahan ia mengeluarkan sebuah kertas putih yang tebalnya bak kertas buffalo dan terdapat tinta hitam diatasnya.

"Dengan surat ini, saya Kim Dami bersedia menjadi Muse dari–" Lisa menatap Sehun dengan pandangan berbinar melebihi ketertarikannya akan surat perceraian, "Kau mendapatkan Kim Dami??"

Sehun mengangguk.

"Untuk menjadi Muse ku?"

Sehun masih mengangguk.

"Kim Dami akan menjadi Muse ku selama satu tahun kedepan dan turut aktif dalam promosi dari brand ku???!"

Sehun bersandar pada kursinya sembari menyisir rambutnya kebelakang dan memperhatikan wanita berparas barbie yang sedang menggebu-gebu itu, "apa kau masih marah?"

Lisa terlihat berpikir disana, "sedikit"

"Kembalikan. Akan kusobek kontrak ini." Sehun hendak merebut kertas yang ada di tangan Lisa, namun tentu saja dengan cepat sang istri segera menyembunyikan 'benda berharga' itu di balik pundaknya.

"Baiklah kau kumaafkan kali ini."

"Aku tak pernah meminta maaf."

Kedua alis Lisa mulai bertaut saat mendengar kalimat Sehun terlontar kehadapannya, "Hah??"

"Aku takkan minta maaf karena kau yang salah dan tak mengindahkan perkataanku untuk tidak menginap."

"Hei. Kau pun tak mengindahkan perkataanku agar tak menciumku sembarangan, bukan?!"

"Kau mau kontrak itu tidak?"

"Mau!"

"Kalau begitu kau harus menuruti syaratku."

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang