30: She Decided

5K 533 98
                                    

"Unnie, bangun. Sebentar lagi kita akan landing."

Tepukan pelan dari Umji membuat Lisa mau tak mau harus segera membuka matanya.

Perjalanan selama kurang lebih tujuh jam dan berpura-pura tak sadarkan diri hingga ia benar-benar tertidur ternyata sangat melelahkan.

"Apa kau benar-benar minum obat anti mabuk udara? Bukan karena kau sudah tak tidur berhari-hari hingga terlihat seperti orang yang sedang pingsan?"

Lisa membungkam mulut Umji dengan roti pada meja yang tak sempat dimakannya.

Ia tak ingin Sehun memperhatikannya karena kebisingan dari mulut Umji.

Beberapa menit berlalu. Pesawat yang mereka naiki telah mendarat dengan selamat di Changi Airport.

Lisa melihat sosok Sehun segera berdiri dari duduknya dan memperhatikan Lisa.

Tentu saja Lisa dengan segala aktingnya segera mengalihkan perhatian dan menarik Umji untuk segera keluar dari sana.

"Lalisa."

Ah, sial.

Lisa menoleh ke arah Sehun yang memanggilnya dan memasang senyum palsu seketika, "Ya?"

"Tunggu aku." Kata Sehun sembari memakai kembali jasnya. Lisa memperhatikan Suzy yang segera menjauh dari sana dan keluar dari kabin first class.

Sehun berjalan ke arah Lisa dan menggenggam tangan sang istri sembari berjalan keluar kabin seperti yang lainnya.

Lisa menatap Sehun dengan takjub.

Maksud Lisa, kenapa Sehun berusaha menjadi suami yang baik sekeras ini? Apa ia masih merasa tak enak dengan Lisa?

Tapi tetap saja, Lisa hanyalah wanita biasa yang perasaannya mudah luluh dengan sedikit perlakuan manis Sehun. Untuk sesaat Lisa menikmati kebahagiaan yang berasal dari genggaman tangan suaminya. Hatinya terasa hangat dan tanpa terasa senyum menghiasi wajahnya.

"Kenapa kau duduk di belakang?"

Pertanyaan Sehun berhasil menghapus senyum Lisa seketika. Tentu saja, ia belum memikirkan jawabannya, "aa..aku mual kalau tidak melihat kursi di didepanku."

"Sepertinya kau baik-baik saja duduk di barisan depan ketika kita ke Eropa."

"Aah.. aku lelah sekali. Rasanya ingin segera berbaring dan tidur." Lisa melepaskan genggaman tangan Sehun dan hendak meninggalkan lelaki itu di belakangnya, namun Sehun menahan lengan Lisa dan kembali menautkan jemari mereka disana.

"Kubilang tunggu aku."

Kalimat Sehun berhasil membuat wanita itu patuh dan diam. Ya, Lisa lebih memilih untuk diam daripada harus menjawab segala pertanyaan dari Sehun yang Lisa belum siapkan jawabannya.

Sehun terlihat kembali posesif hari ini. Dan hal itu sangat mengganggu Lisa.

Terpantau lelaki itu hanya melepas genggaman tangannya ketika mereka harus melewati lorong pesawat yang sempit.

"Mesra sekali." Dami menepuk pundak Lisa dan Sehun bersamaan ketika melewati pasutri itu. Suara Dami berhasil membuat Suzy menoleh dan entah kenapa Lisa segera menarik tangannya.

Sehun yang melihat pemandangan itu hanya mampu menatap Lisa dengan alis yang tengah bertaut.

"Tolonglah. Pokoknya kau harus menolongku! Awas saja sampai menolak. Nanti kuberitahu kejelasannya ketika kita bertemu." Lisa mendesis hebat pada ponselnya sembari bersembunyi di balik balkon hotel.

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang