24: Illicit Affairs

4.7K 565 61
                                    

Lisa membuka matanya yang terasa begitu berat. Wanita cantik itu merasa jika dirinya masih membutuhkan istirahat beberapa jam karena tidurnya tak nyenyak semalam.

Bukan karena ia sibuk mengusap kepala Sehun agar lelaki itu segera terlelap, bukan.

Bahkan belum ada lima menit Lisa mengusap kepala sang suami, Sehun sudah tenggelam dalam pulau kapuk dengan begitu nyenyak.

Sialnya, efek samping yang didapatkan Lisa karena mengusap kepala lelaki itulah yang membuatnya terjaga semalaman.

Ia sibuk memperhatikan pahatan wajah dan kerupawanan sang suami yang bukan milik Lisa seutuhnya.

Ya, susah memang jika Lisa belum sempurna menyingkirkan perasaannya disana.

Walau Sehun tiba-tiba berkata aneh dengan berucap bahwa Lisa adalah miliknya, atas luka pertama yang ditorehkan lelaki itu, Lisa takkan mudah percaya.

Bahkan Lisa berpikir untuk lebih berhati-hati kedepannya.

Karena Lisa yakin jika Sehun hanya terbawa suasana karena selalu berjumpa dengan dirinya. Ibarat kata, lelaki adalah kucing dan dirinyalah ikan. Kucing mana yang menolak ikan tersaji di depan mata?

Ia memang sedikit takut dengan Sehun yang mungkin akan lebih menjadi-jadi. Namun sesungguhnya, Lisa lebih takut jika dirinya kembali tenggelam dalam lubang yang sama.

Lisa takut kembali jatuh cinta dengan lelaki yang telah membuat perjanjian perceraian dengannya itu.

Dan bagaimanapun caranya, Lisa harus dapat mengontrol perasaannya akan Sehun.

"Hei, bangun. Kau tidak ke kantor?" Sebuah suara membuat Lisa membuka matanya begitu saja.

Sosok Sehun terlihat siap dengan kemeja dan dasi yang sudah rapi menempel pada tubuhnya.

"Nanti. Aku masih butuh tidur." Kata Lisa sembari menarik selimut tebalnya sampai kepala.

"Bukankah kau berjanji bertemu dengan Kim Dami pagi ini?"

Mata Lisa segera terbuka lebar. Bahkan kini wanita itu sudah terduduk tegap.

Sial. Aku benar-benar lupa.

Dengan segera, Lalisa berlari menuju kamar mandi Sehun walau ia tahu pakaian gantinya belum tersedia di kamar itu.

Lisa menatap sosok yang sedang duduk dengan anggun di sebelah Musenya.

Pandangannya berulang kali menatap sosok itu dan Sehun yang ada di sebelahnya.

Ya, begitulah. Baru saja Lisa hampir dibuat salah paham dengan kalimat Sehun semalam, kini wanita itu seperti tertampar kenyataan.

Bahkan Lisa ingin menertawakan dirinya sendiri karena sempat khawatir jika Sehun terbawa suasana.

"Jadi...kau adalah manajer dari Kim Dami-ssi, Suzy-ssi?" Lisa tersenyum kosong sembari menatap Sehun yang sedang menatap ponselnya–seperti ada hal yang lebih penting disana.

"Begitulah, Dami tak ingin dimanajeri oleh orang lain selain...diriku." Suzy dengan suara lembutnya tertawa gugup ketika melihat pandangan Lisa yang sedikit sulit untuk diartikan.

"Wah...hahaha kebetulan sekali ya, Sehunnie."

Sehun hanya menatap Lisa selama sepersekian detik kemudian lelaki itu mengalihkan pandangannya.

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang