22 : Love Shot

4.7K 537 55
                                    

Taehyung merasa pundaknya terasa berat walau Lisa telah menopangnya dengan sempurna.

Ia sangat yakin jika ada tatapan tajam dari seseorang yang membakar punggungnya dari belakang.

Dengan segera, lelaki itu menarik lengannya dari Lisa dan tersenyum pada wanita cantik yang sedang menautkan alisnya saat hendak protes.

"Sebenarnya aku menyesal karena melupakan tongkatku di mobil hingga merepotkanmu. Kau pasti lelah. Rose kau harus membantuku karena kau yang menyeretku kemari." Kata Taehyung sembari berjalan maju selangkah dan segera menaruh lengannya pada pundak Rose yang tak bergeming karena sedang sibuk memperhatikan Bae Suzy dan Sehun di sudut belakang lift.

Lisa membiarkan Taehyung yang kini sedang menatap pintu Lift sembari menghela nafas dengan pelan, "Ya! Apa lehermu tak sakit? Hadap depan!" Lisa menepuk pundak Rose dengan keras hingga sahabatnya itu memaki pelan dan menuruti titah Lisa.

"Aku hanya penasaran apa yang dilakukan nona Bae disini. Dia belum menjawab pertanyaanku." Rose kembali menoleh singkat dan tersenyum hambar pada Suzy yang juga menatapnya.

"Aku saja tak penasaran, kenapa kau penasaran?"

Demi apapun, semua orang yang berada di dalam lift tengah menoleh ke arah Lisa seakan mereka telah mendengar hal konyol dari mulut wanita itu.

"Apa??" Lisa menatap Taehyung dan Rose yang memperhatikannya dengan intens. Tentu saja Lisa tak perduli dengan dua makhluk yang ada di belakangnya.

"Apa kalian sedang bertengkar?" Rose memicingkan matanya ke arah Lisa dan Sehun secara bergantian.

"Tidak. Kami baik-baik saja."

"Oh.. jadi sedang bertengkar? Oh Sehun sebaiknya kau segera meminta maaf atau kau takkan melihat Lisa pulang malam ini. Ia memiliki kebiasaan menghindar dan menghilang jika sedang marah."

"Yaa! Kenapa kau cerewet sekali Roseanne Park?!"

"Kau tak perlu khawatir, Rose-ssi. Aku datang kesini karena urusan bisnis. Tak ada hal lain." Suara lembut Suzy membuat Lisa sedikit menelan ludahnya.

Untuk apa gadis itu menjelaskan? Toh jika mereka berkencan sekalipun dirinya takkan bisa protes.

"Urusan bisnis apa yang melibatkan seorang dosen ekonomi yang seharusnya mengajar hingga datang kemari? Hmm yah, tapi seharusnya sih kau menjelaskan kepada ISTRINYA bukan kepadaku." Rose menyauti kalimat Suzy dengan malas tanpa menatap gadis di belakangnya. Bahkan Rose lebih memilih untuk memperhatikan kukunya yang berwarna-warni.

Lisa menoleh ke arah Suzy dan tersenyum seramah yang ia bisa, "tak perlu khawatir. Nikmatilah waktumu, Suzy-ssi."

"Nik..Nikmati waktu?! Yaa! Lalisa apa kau sudah gila atau–" Lisa berhasil membungkam mulut Rose dengan tangannya dan segera menyeret wanita itu keluar ketika pintu lift telah terbuka di lantai dasar.

Dengan terseok Taehyung pun juga berusaha mengikuti langkah cepat kedua sahabatnya yang sedang sibuk mendelik satu sama lain.

Pun Sehun turut keluar dari dalam lift dengan Suzy di belakangnya. Pandangan lelaki itu masih memperhatikan sang istri yang suaranya masih terdengar jelas di gendang telinganya.

"Ayo menginap di apartmen Taehyung malam ini. Aku akan memasakan kalian steik andalanku. Jadi kumohon Roseanne Park berhenti bicara omong kosong!"

Menginap? Di apartmen Taehyung?!

Kalimat Lisa berhasil membuat Sehun menghentikan langkahnya dan menautkan alisnya dengan tak santai. Ia berharap dirinya telah salah dengar.

"Kenapa tiba-tiba kau setuju untuk menginap? Tadi kau bersikukuh menolak kami?! Lihat, kau sungguh sedang bertengkar dengan suamimu, bukan?!"

Becoming Mrs. OhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang