Setelah melalui pertimbangan panjang, Lalisa yakin bahwa perjodohannya dengan Sehun bukan atas nama bisnis semata.
Ia mulai mempersilahkan Sehun untuk mendominasi hati dan pikirannya lebih dalam.
Namun Lisa tidak pernah tahu, bahwa pernikahan yang...
Entah sudah keberapa kali Lisa menghembuskan nafas beratnya.
Hari ini ia akan keluar dari hotel tempat mereka mengadakan resepsi dan kemudian segera pulang ke rumah Sehun.
Iya, itu adalah rencana awal Lisa sebelum mengetahui kebusukan lelaki itu. Bahkan barang-barangnya telah lebih dulu dipindahkan ke hunian sang suami.
Seandainya Lisa tahu apa yang akan terjadi, ia takkan terburu-buru mengemas perlengkapannya agar ia ada alasan untuk mengulur waktu.
Sejak peristiwa sarapan tadi pagi, Lisa belum kembali bicara dengan Sehun karena dirinya sengaja menghindar.
Saat sang suami belum selesai menyantap sarapannya, gadis itu berpura-pura sakit perut dan memohon izin untuk naik ke kamarnya lebih dulu.
Kini Lisa hanya terduduk lemas pada sebuah kursi dengan dirinya dan segala perlengkapan yang telah siap untuk dibawa pergi.
Terdengar ketukan pintu dari arah depan namun Lisa tetap tak menoleh. Ia terlalu sibuk melamunkan apa yang tengah terjadi.
"Lalisa, sampai kapan kau akan mendekam di dalam sana?"
Telinga Lisa meremang. Ia tahu siapa pemilik suara itu. Rahangnya mengeras dan pandangannya memanas.
"Apa aku harus bilang pada orang tua kita bahwa kau akan menyusul karena sakit perut?"
Suara Sehun terdengar jelas dari sana. Dan Lisa membenci itu.
Lisa berdiri dengan mantap dan berjalan menuju arah suara. Ia membuka pintu berwarna gading dihadapannya dengan malas dan mendapati sosok Sehun yang terlihat akan mengetuk pintu kembali.
Tanpa basa-basi Lisa segera berlalu dari sana dengan hanya membawa hand bag-nya. Biarlah sisa barang-barangnya di urus maidnya nanti.
"Kau membuat keputusan yang tepat" ucapan Sehun tak lantas membuat gadis itu menghentikan langkahnya.
"Terima kasih telah membantuku" tanpa banyak berusaha, kaki panjang Sehun berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Lisa. Gadis itu menoleh tajam,
"Jangan besar kepala. Aku membantu diriku sendiri agar orang-orang disekitarku tak terluka. Aku tak perduli dengan bocah brengsek sepertimu"
Sehun tak membalas ucapan Lisa. Lelaki itu hanya mengikuti sang istri tanpa banyak bicara, hingga mereka berpamitan kepada para orang tua dan masuk ke dalam mobil yang telah menunggu di lobby.
🌼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Brunch'
Itulah postingan pertama Lalisa pada sosial medianya setelah Sehun resmi memperistrinya.
Ya, dirinya sedang berbohong kepada dunia dan kepada keluarganya jika ia tengah menikmati bulan madu kali ini.
Apa boleh buat, Tiffany dan Yoona berulang kali menanyakan foto mereka berdua.
