Ketika aku terbangun dari samudera kapuk
Seketika aku mengingatmu yang tak berhenti bergerak
Aku harap kepergianmu hanyalah dalam waktu sejenak
Agar kamu tak hadir lagi dalam tidurku yang nyeyakSaat aku mengingatmu kembali dari bangun tidurku
Hatiku merasa hampa karena kamu tak ada lagi di sisiku
Bibirku terasa bisu dan tak bisa lagi berbicara denganmu
Pikiranku seakan kosong dan tak bisa berpikir tanpamuSungguh diriku ini merasa sangat sunyi
Tiada lagi canda dan tawamu di pagi hari ini
Melihat di sekitarku seakan engkau menghantui
Dirimu seakan hadir tapi kemudian hilang dan pergiAku sangat rindu bercengkrama denganmu
Saling menjalin canda dan tawa yang sangat lugu
Hingga saat kita bosan lalu diputarlah semua lagu
Hei kamu kembalilah agar sunyiku segera berlaluSidoarjo, 2020
madi_arranim
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Puisi Biasa
PoetryKarya ini bukanlah sekadar sebuah puisi, namun tentang sebuah perasaan yang menggores hati nurani selama pandemi. Ditinggalkan dan meninggalkan adalah pilihan yang sulit dipahami. 365 hari telah kugoreskan dan kusatukan melalui jiwa, raga, dan sukma...