Saat kubaca chatmu yang dulu
Hatiku terasa sangat merindu
Dengan segala kecerianmu
Membuatku ingin kembali di masa laluAku tahu engkau telah pergi
Kita telah ditakdirkan jauh oleh Sang Ilahi
Rasanya tak mungkin aku memaksamu untuk kembali
Biarlah engkau di sana, sedang aku masih di siniMenahan segala rasa yang tak berdaya
Membuatku tak kuat lagi ingin berjumpa
Menepis segala rasa kangen yang percuma
Meneteslah air mataku ini di duniaHarusnya kau tahu perasaanku saat ini
Bisakah engkau mengechatku lagi?
Sambil mengukir kisah kita kembali
Agar semua rasa kangenku terobatiSurabaya, 2020
madi_arranim

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Puisi Biasa
PoesíaKarya ini bukanlah sekadar sebuah puisi, namun tentang sebuah perasaan yang menggores hati nurani selama pandemi. Ditinggalkan dan meninggalkan adalah pilihan yang sulit dipahami. 365 hari telah kugoreskan dan kusatukan melalui jiwa, raga, dan sukma...