Rasannya baru saja kemarin meninggalkan kota ini
Kota yang telah memberiku ruang bermain setiap hari
Mengajariku agar selalu ceria seperti senyumnya mentari
Menikmati indahnya masa kecil yang berlari kesana kemariKota ini telah menyimpan banyak cerita tentang masa kecilku
Seketika terbayang tawa-tawa kecil yang menggelitik telingaku
Seakan-akan mengembalikanku pada masaku yang masih lugu
Dan membawaku pada sebuah bingkai kenangan masa laluSepuluh tahun lamanya aku berada di kota ini
Enam belas tahun sudah aku harus rela pergi
Dan tahun ini, Tuhan mengijinkanku untuk kembali
Welcome back Lampung, kota kecilku yang kaya akan kopiSaatnya kau yang bersamaku, setelah kutinggalkan Surabaya
Awalnya terasa sangat berat, karena aku terlanjur mencintainya
Namun, inilah hidup harus rela datang dan pergi
Aku yakin bahwa semua ini adalah, yang terbaik dari Sang IlahiLampung, 2020
madi_arranim
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Puisi Biasa
PoetryKarya ini bukanlah sekadar sebuah puisi, namun tentang sebuah perasaan yang menggores hati nurani selama pandemi. Ditinggalkan dan meninggalkan adalah pilihan yang sulit dipahami. 365 hari telah kugoreskan dan kusatukan melalui jiwa, raga, dan sukma...