Saat ini jiwa dan ragaku mulai berasa
Hati semakin letih, bibir bisu tak bersua
Pikiranpun seakan-akan tak mampu terbaca
Jantung dan nadi seketika ikut terlenaRasanya aku ingin bersandar disampingmu lagi
Menggengam erat dan memelukmu sampai lubuk hati
Namun itu tak mungkin, membuat sukmaku semakin lari
Pergi, hilang, sunyi, dan sepi dalam sendiriInikah namanya kesempurnaan luka?
Seakan aku tak mampu mencari obat selain kamu
Sampai kapan kita tak bisa bertatap muka?
Seakan aku ingin terbang dan segera menemuimuSeandainya kau masih tetap bersamaku
Mungkin aku tak lagi berangan-angan dalam rindu
Seandainya jarak dan waktu bisa bersatu
Mungkin luka yang sempurna ini tak akan sembiluLampung, 2020
madi_arranim
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Puisi Biasa
PoetryKarya ini bukanlah sekadar sebuah puisi, namun tentang sebuah perasaan yang menggores hati nurani selama pandemi. Ditinggalkan dan meninggalkan adalah pilihan yang sulit dipahami. 365 hari telah kugoreskan dan kusatukan melalui jiwa, raga, dan sukma...