Untukmu yang pernah datang kepadaku
Engkau hadir membalutku dalam kehangatan
Memberikan sejuta kisah yang lugu
Menggandeng kenangan yang tak terlupakanKedatanganmu adalah sebuah harapan bagiku
Seperti pelangi di atas sumur telaga
Memberikan sinyal keharmonisan dalam hidupku
Seakan-akan kala itu aku terlepas dari dahagaNamun, sekarang engkau dimana?
Pergi menjauh dari benakku
Hilang seperti tak bermakna
Lupa bahwa masih ada akuLagi-lagi hanyalah sebuah rindu
Membenak dalam hati dan kepalaku
Aku lelah dibohongi oleh hawa nafsu
Menghidupkan luka yang teramat piluHei engkau yang masih punya hati
Aku tahu engkau di sana tak sendiri
Sedangkan di sini aku sedang menanti
Beri aku waktu agar engkau kembaliJakarta, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Puisi Biasa
PuisiKarya ini bukanlah sekadar sebuah puisi, namun tentang sebuah perasaan yang menggores hati nurani selama pandemi. Ditinggalkan dan meninggalkan adalah pilihan yang sulit dipahami. 365 hari telah kugoreskan dan kusatukan melalui jiwa, raga, dan sukma...