-3-

891 110 5
                                    

Seperti biasa, chanyeol datang ke perusahaannya tepat waktu.

Pria itu memang terkenal disiplin dan tegas dalam urusan pekerjaan. Ia tidak hanya menerapkan aturan yang ketat bagi karyawannya, namun ia juga menunjukkan teladan bagi karyawannya.

Dan hal itulah yang membuat chanyeol tidak hanya disegani, namun juga semua karyawannya menghargai dan mengagumi chanyeol akan loyalitas dan kedispilinannya.

Pagi ini, chanyeol sudah sibuk didepan meja dan berkas-berkas yang tertata rapi diatas mejanya.

Dan suara ketukan dari pintu ruangannya menginterupsi fokus kerjanya sejenak.

"Ada apa?" Tanya chanyeol pada sekertarisnya yang sudah berdiri dihadapannya.

"Ada apa?" Tanya chanyeol pada sekertarisnya yang sudah berdiri dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini surat kontrak kerja sama dengan hwasung group, sajangnim." Sekertaris chanyeol yang bernama roa itu meletakkan berkas dihadapan chanyeol.

Chanyeol hanya meliriknya sekilas dengan tanpa minat.

"Kau bisa langsung menyetujuinya. Dan serahkan proyeknya ke tim jeonghwa. Mereka yang akan menangani kerja sama itu"

"Eoh? Ta-tapi sajangnim?"

Chanyeol sontak melepas berkas yang sedang ia baca itu dan langsung mendelik tajam kearah roa.

"Ada lagi yang ingin kau bicarakan? Jika tidak ada, keluar dan lanjutkan pekerjaanmu" ucapnya tegas.

"Untuk pemotretan dengan brand baru Dari perusahaan yuri's fashion, diadakan hari ini sajangnim."

"Ada lagi?"

"Tidak sajangnim. Hanya itu"

"Jam berapa pemotretan dengan yuri fashion?"

"Eum, jam 2 nanti sajangnim"

"Baiklah."

"Tapi sajangnim, anda tidak wajib untuk hadir. Dan juga—"

"Aku yang akan memotret langsung."

Roa pun hanya bisa mengangguk pasrah atas perintah chanyeol. Akhirnya setelah membungkuk formal, roa meninggalkan ruangan chanyeol.

🍀🍀🍀

Suasana diruang makan keluarga son terasa tenang dan damai. Meskipun sang kepala keluarga tidak berada diantara mereka, namun wendy dan ibunya tetap menikmati santapan pagi mereka dengan nikmat.

"Appa sudah berangkat ya?" Tanya wendy ketika ia selesai menelan rotinya.

"Eoh. Appa ada rapat penting dengan koleganya"

Wendy yang tidak mau terlalu ambil pusing dengan urusan pekerjaan orang tuanya pun hanya mengangguk kemudian melanjutkan sarapannya.

"Wendy hari ini tidak kuliah? Kok pakaiannya masih pakai pakaian rumah?"

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang