Chanyeol membuka kedua matanya ketika sinar matahari yang menyolok masuk menusuk dan membuat kedua matanya menjadi silau.
Dengan berat hati ia bangkit dan mengumpulkan nyawa sejenak sembari bersandar di kepala ranjang membuat selimut yang menutupi tubuh atletisnya melorot turun dan memperlihatkan tubuh atasnya yang tak berbalut apapun.
Ya, chanyeol memang terbiasa tidur tanpa atasan. Meskipun pendingin ruangan itu dinyalakan, namun pria tampan itu tetap tidak biasa tidur dengan mengenakan pakaian apapun.
Seperti di pagi-pagi bisanya, ia harus memulai harinya seperti biasa. Untuk sekarang, ia akan menuju dapur dan menyiapkan sarapannya.
Chanyeol melangkah gontai menuju dapurnya bermaksud untuk menyiapkan makan paginya. Namun, langkahnya sontak terhenti ketika ia menatap sesosok gadis tengah berdiri membelakanginya dan terlihat sibuk dengan kegiatannya.
Gadis yang mengikat sebagian rambutnya itu terlihat sibuk mengolah bahan-bahan makanan dan tidak menyadari bahwa saat ini chanyeol sudah berdiri dibelakang tubuhnya memperhatikan apa yang dilakukan gadis itu.
Barulah ketika gadis itu memutar tubuhnya hendak mengambil bahan tambahan didalam lemari pendingin, ia baru menyadari kehadiran chanyeol disana.
"Ommo kkamjagiya!!" Seru gadis itu memegang dadanya, sebagai respon atas keterkejutannya.
"Kau mengatetkanku, chan" ucap gadis itu dengan senyuman simpul yang akhirnya bisa ia tampakkan diwajahnya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Alih-alih menyambut atau berterimakasih karna gadis itu sudah repot-repot menyiapkan sarapan untuknya, chanyeol justru memperlihatkan cara bertanya yang sangat dingin dan ketus.
"Aku? Tentu saja menyiapkan sarapan untukmu." Gadis itu menjawab pertanyaan chanyeol sambil terus melanjutkan kegiatannya menyiapkan makanan untuk chanyeol.
"Aku tahu kau tidak memperhatikan makananmu dengan baik. Kau pasti jarang sarapan dengan teratur kan? Makanya aku sengaja datang untuk menyiap—"
"Nagga!." Ucap chanyeol singkat dan dingin tanpa mau mendengarkan kelanjutan dari ucapan gadis itu.
Namun, sayangnya gadis itu seperti tuli dan acuh atas sikap ketus chanyeol padanya. Ia justru tersenyum dan kembali melanjutkan kegiatannya menyiapkan makanan chanyeol.
"Iya, aku akan pergi setelah makanan mu siap." Ucapnya sabar.
Chanyeol menghela nafasnya berat. Ia memejamkan matanya rapat-rapat mencoba meredam emosinya agar tidak meledak dihadapan seorang gadis. Ia tidak mungkin meluapkan emosinya dan berakhir menghajar seorang gadis.
"Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi ketika aku selesai bersiap." Ucap chanyeol dingin dan begitu saja ia meninggalkan area dapurnya membiarkan gadis itu melanjutkan apapun yang ingin ia lakukan disana. Chanyeol tidak ingin peduli.
selepas kepergian chanyeol, gadis itu hanya bisa tersenyum memandang kepergian chanyeol yang sudah membanting pintu kamarnya.
"Aku, sudah kembali chan." Gumamnya tersenyum memandang pintu kamar chanyeol yang sudah tertutup rapat.
Gadis itu tersenyum tipis. Sangat tipis. Bahkan ia sendiri ragu apakah orang akan bisa melihat senyumannya saat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
FanfictionHANYALAH CERITA SEDERHANA TENTANG PERJALANAN CINTA PRIA BERNAMA CHANYEOL DAN GADIS BERNAMA WENDY. Jangan menaruh ekspektasi besar pada cerita ini. Hehehe