25

431 55 10
                                    

Aku harap part ini tidak mengecewakan. Tapi ya kalau tetap tidak memenuhi ekspektasi, aku minta maaf yeorobun ^^

Enjoy the story.
Maaf kalau typonya bertebaran dimana-mana.



Hari yang paling wendy benci akhirnya datang juga. Hari dimana chanyeol akan meninggalkan dirinya ke negara yang berada di bagian belahan lain dunia.

Wendy tidak tahu sejauh apa Jarak Korea - LA itu. Tapi, yang jelas wendy rasanya sangat berat melepas chanyeol saat ini.

Lihat bagaimana caranya menempel pada chanyeol bak prangko. Ia bahkan tidak membiarkan chanyeol menjauh satu centi pun dari dirinya.

Dan disinilah mereka berada. Didepan pintu keberangkatan bandara incheon. Sayangnya wendy masih terus merengkuh lengan chanyeol bak anak koala yang menempel di induknya.

"Wen.. aku harus masuk sekarang" ucap chanyeol mencoba memberitahu gadisnya dengan lembut.

"Yeolie..." gumam wendy mendongak dengan tatapan bak anak kucing.

Chanyeol menarik nafas dalam-dalam. Kemudian ia melepas dengan lembut rengkuhan wendy dan menangkup pipi gadisnya.

"Hanya 3 hari wen. Aku janji akan langsung menemuimu begitu aku sampai di korea. Eoh?"

Wendy nampak melunak sesaat namun, sedetik kemudian bibirnya kembali melengkung kebawah.

"Kalau wendy rindu?"

Chanyeol terkekeh sesaat. "Aku akan mengangkat panggilan darimu. Kapanpun. Dimanapun. Kau tinggal menghubungi aku." Ucap chanyeol meyakinkan wendy.

Hal itu tentu membuat wendy mau tidak mau menurut dan mengalah. Setelah menarik nafas dalam-dalam, wendy dengan berat hati mengangguk.

"Wendy masih marah sama yeolie,ya? Jadi yeolie harus langsung pulang setelah pekerjaan yeolie selesai. wendy harus memarahi yeolie, soalnya!" Tegas wendy namun dengan ekspresi sedih. Sontak hal itu membuat chanyeol alih-alih merasa sedih, ia justru merasa wendy membuat dirinya terhibur dengan tingkahnya itu.

Namun, tak ayal chanyeol mengangguk juga atas perkataan gadisnya. "Baiklah. Aku janji aku akan langsung menemuimu begitu aku kembali. Dan setelah itu kau bebas marah padaku. " Wendy tak punya pilihan lain selain mengangguk.

Hal itu pun akhirnya membuat chanyeol tersenyum lega.

"Yasudah, aku pergi ya? Jaga dirimu baik-baik." Chanyeol mengacak pelan rambut wendy. Yang kemudian gadis itu hanya mengangguk lemas.

Cup

Dan setelah memberikan kecupan dipuncak kepala wendy, chanyeol pun menarik kopernya dan meninggalkan wendy yang masih terus menatapnya dengan pandangan berat dan tidak rela.

Namun, tak ada yang bisa dilakukan wendy selain mengantar chanyeol lewat tatapannya.

Barulah setelah bayangan chanyeol sepenuhnya menghilang, wendy mau berbalik dan berjalan meninggalkan lobby keberangkatan bandara incheon.

Namun, saat ia hendak membuka kunci mobilnya, tiba-tiba tanpa ia duga seseorang menabraknya dan mengakibatkan kunci mobilnya terhempas.

Wendy berjongkok hendak meraih kunci mobilnya, namun nasib sial lagi-lagi menimpanya. Kunci mobilnya ternyata malah tertendang dan lebih sialnya lagi orang itu justru menginjak kunci mobilnya.

Wendy yang moodnya sudah berantakan karna melepas chanyeol, dibuat semakin geram dengn kejadian itu. Ia akhirnya berdiri dengan amarah.

"Yak!!!" Teriak wendy pada orang yang sudah berjalan dengan tergesa-gesa itu.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang