-18-

557 66 12
                                    

Kebohongan.

Satu kata yang belum pernah wendy lakukan seumur hidupnya.

Sejak kecil, wendy tidak pernah melakukan kebohongan bahkan sekecil apapun.

Ia cenderung mengatakan segalanya secara jujur dan blak-blakan.

Tidak peduli apakah kejujuran itu akan menyakitkan, tapi wendy menerapkan prinsip bahwa jujur dan merasakan sakit lebih baik daripada harus bersembunyi dibalik kebohongan dan merasakan sakit diakhir.

Namun, apakah yang dilakukan wendy saat ini dapat dikategorikan sebagai sebuah kebohongan?

Entahlah, wendy tidak tahu.

Tapi...

Kenyataannya..

Jika wendy bilang dia tidak penasaran dengan gadis bernama eunbi itu, pada kenyataannya sudah 3 hari ini nama itu selalu berputar-putar dikepalanya.

Jika wendy bilang dia tidak akan ingin tahu dengan kisah masa lalu chanyeol dan masalahnya dengan gadis bernama eunbi itu, pada kenyataannya wendy tersiksa dengan rasa ingin tahu yang mati-matian ingin dia tanyakan langsung pada chanyeol.

Tapi, kalian tahu kan sebesar apa perasaan wendy pada chanyeol?

Gadis itu akan mengorbankan apapun demi pria itu. Termasuk perasaannya sendiri.

Ia akan memendam perasaannya demi chanyeol.

Lagipula, menyembunyikan perasaannya sendiri tidak akan berpengaruh apapun pada hubungan mereka,kan?

Ya. Wendy harap akan seperti itu.

"Wendy? Sedang melamunkan apa?"

Wendy tersontka ketika chaeyoung tiba-tiba duduk disebelahnya. Gadis itu langsung duduk dengan tegap.

"Anni. Bukan apa-apa. Hehe" kalimat itu diakhiri dengan senyuman meneduhkan seorang son wendy.

"Kkeurae?" Ucap chaeyoung disambut oleh anggukan dari Wendy.

"Ah, ngomong-ngomong sehabis kelas terakhir kau ada acara?"

Wendy nampak mempertimbangkan keputusannya.

"Eum, aku sepertinya a—"

Ucapan itu terhenti ketika ponselnya berdering.

Yeolie 💞 is calling

Nama itu tertera dilayar ponselnya.

Tersenyum.

Hal itu yang selalu wendy lakukan setiap kali nama itu muncul dilayar notifikasi panggilannya.

Namun, entah mengapa kali ini berbeda.

Wendy tidak mengerti apa yang berbeda. Tapi, sepertinya pikiran wendy menolak untuk melakukan hal itu saat ini.

"Anni. Aku tidak ada acara apapun. Wae? Chaeyoung mau pergi bersama?"

Chaeyoung tersenyum.

"Kajja!" Wendy membalas ajakan chaeyoung dengan anggukan.

Ia memasukkan ponselnya kedalam tas.

Hey. Kalian menyadari sesuatu?

Yap.

Wendy belum mengangkat panggilan chanyeol.

💞💞💞

Ragu.

Takut.

Bingung.

Semua perasaan itu bercampur jadi satu dan menghancurkan fokus seorang park chanyeol.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang