Wendy berjalan memasuki bangunan rumahnya.
Disana, wendy bisa melihat tuan dan nyonya son sedang duduk bersama diruang tengah menegak segelas teh ditemani kegiatan masing-masing.
Ipad ditangan ayahnya. Dan sebuah majalan fashion ditangan ibunya.
"Selamat malam appa, eomma.." sapa wendy dengan ceria dan membuat tuan dan nyonya son serempak menatap kearah putri semata wayang mereka.
"Sudah pulang?" Tanya tuan son
Wendy tidak menjawab, gadis itu hanya berjalan dan duduk disamping ayahnya. Kemudian tanpa mengucapkan apapun, wendy langsung meringsut memeluk tubuh tuan son.
"Uuh. Wendy belum mandi ya? Kok bau?" Ucap tuan son menggoda putrinya yang tengah memeluk tubuhnya itu.
Sontak wendy menjauhkan tubuhnya dengan wajah cemberut.
"Ihh. Appa! Wendy tidak bau tau. Hanyaa... keringatan.."Ucapnya mencicit diujung kalimat.
Tuan son yang tidah tahan dengan kegemasan akan putrinya itu, mencubit pipi wendy.
"Iya..iya.. putri appa memang selalu cantik kok"
Sementara itu nyonya son yang sejak tadi hanya memperhatikan interaksi antara ayah dan putri itu tersenyum melihat bagaimana putri kecilnya yang begitu manja pada tuan son.
"Sudah makan wen? Eomma masak daging tumis dengan sayuran. "
Wendy nampak berfikir.
"Eum.. wendy sudah makan eomma. "
"Oh, yasudah. Kalau begitu wendy mandi dan langsung istirahat"
"Nde eomma." Wendy tersenyum lebar dan patuh pada ucapn nyonya son.
Cup.
Cup.
Wendy mengecup pipi tuan son kemudian nyonya son sebelum gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada dilantai 2.
Sementara itu, tuan son terkekeh gemas dengan wendy.
"Lihat? Bagaimana mungkin aku rela melepaskan anak itu ketangan pria lain jika seperti ini?" Ucap tuan son menatap tubuh wendy yang menghilang dibalik pintu kamarnya.
"Suatu saat nanti kau tetap harus melepaskannya, "
Tuan son terdengar menghela nafas berat.
"Hyunbin.. come on." nyonya son menegur suaminya .
"Yaa..yaa..yaa.. tapi lihat saja. Sampai ada yang berani membuatnya menangis, akan kupastikan pria itu menyesal seumur hidupnya!" Ucap tuan son tegas dan penuh penekanan.
Nyonya son hanya bisa pasrah dan mengangguk atas ucapan tegas suaminya.
"Possesif"
"Biar saja. Aku mencintai anakku"
"Jadi cuma wendy? Aku tidak?"
"Tentu tidak sayang. Cintaku padamu tidak akan bisa tergantikan oleh apapun." Tuan son meraih tangan nyonya son dan menampakkan senyum jahil pada istrinya.
Nyonya son yang sudah hafal dengan tabiat suaminya itu hanya bisa tertawa gemas dengan pria itu.
"Ya..yaa.." ucap nyonya son memutar matanya disertai tawa ringan disana.
🌺🌺🌺
Chanyeol memijat pelipisnya.
Ia pusing. Benar-benar pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
Hayran KurguHANYALAH CERITA SEDERHANA TENTANG PERJALANAN CINTA PRIA BERNAMA CHANYEOL DAN GADIS BERNAMA WENDY. Jangan menaruh ekspektasi besar pada cerita ini. Hehehe