30

437 56 12
                                    

Tolong dimaklumi kalau banyak typo nya ya

~~~

Saat chanyeol bilang dia sudah punya janji lain, dia bohong. Lebih tepatnya keliru.
Karna sebenarnya doyoung tidak punya janji dengan siapapun melainkan ia berinisiatif sendiri untuk membawa laju mobilnya kearah rumah wendy.

Saat ini, mobil chanyeol sudah terparkir dihalaman rumah wendy. Selang beberapa menit, chanyeol nampak masih diam didepan setir mobilnya. Ini kali kedua chanyeol menjadi tamu dirumah mewah ini untuk menyelesaikan masalah dengan wendy.

Agaknya hal itu menjadi sebuah alasan kenapa chanyeol nampak masih diam mengumpulkan keberaniannya. Mau taro dimana mukanya? Dan juga, bagaimana cara mempertanggung jawabkan janjinya pada tuan son waktu itu. Janji yang ia ucapkan bahwa dia tidak akan menyakiti wendy, dan selalu membahagiakan wendy. Padahal pada kenyataannya, chanyeol membuat wendy sedih. Lagi.

Ahh, ini gila. Benar-benar gila. Chanyeol tidak pernah sekacau ini hanya untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalah dengan kekasihnya.

Bahkan, saat ia dengn eunbi chanyeol tidak ingat apa chanyeol pernah sampai sekacau ini hanya untuk datang menyelesaikan permasalahan dalam hubungan mereka.

Chanyeol menggeleng kuat sembari mengacak rambutnya asal. Dia benar-benar kacau hanya karna ingin menyelesaikan permasalahannya dengan wendy.

Tiiin

Suara klaksonlah yang akhirnya membuyarkan pikiran-pikiran kacau chanyeol. Dan seketika itu kedua matanya membelalak kaget saat ia melihat seorang wanita paruh bayah yang cantik nan anggun keluar dari mobil BMW putih keluaran terbaru itu.

Tidak. Tidak ada pilihan lain. Chanyeol harus gentle dan berani bertanggung jawab. Mau bagaimanapun tuan/nyonya son menjudgenya, yang penting chanyeol sudah ada usaha untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalahnya.

Segera chanyeol turun dari balik bangku kemudi. Dan entah memang sengaja menunggu chanyeol atau hanya kebetulan, nyonya son ternyata baru selesai menekan tombol kunci dari remot otomatisnya.

"Selamat malam, nyonya son" chanyeol menyapa sembari membungkuk pada nyonya son.

Lantas wanita anggun dengan blazer berwarna peach itu nampak tersenyum melihat chanyeol berdiri disampingnya.

"Eh, chanyeol? Sudah lama? Kenapa menunggu diluar? Harusnya tunggu didalam saja. Eh? Wendy mana? Wendy tidak keluar?" Tanya nyonya son dengan bertubi namun tetap terdengar sangat hangat.

Dengan senyum canggung, chanyeol menggaruk tengkuknya. "Eum.. saya kesini belum menghubungi wendy, nyon—"

"Eomma chan. Eomma.." sela nyonya son mengoreksi cara chanyeol memanggilnya.

"Eh, iya maksudnya eomma." Ucap chanyeol mengoreksi ucapannya.

"Loh? Wendy tidak tahu kamu disini? Yasudah nanti, eomma kasih ta—" nyonya son menghentikan sendiri kalimatnya dan merubah cara tatapnya pada chanyeol.

"Sebentar..sebentar...jangan-jangan kamu sama wendy lagi berantem ya?" Tebak nyonya son yang langsung men-skak mat chanyeol.

Chanyeol tidak perlu menjawab, karna gerak-geriknya yang salah tingkah saja sudah menjelaskan semuanya.

Lantas nyonya son hanya bisa tersenyum simpul. Betapa lucu kisah asmara muda-mudi sekarang ya?

"Ayo masuk. Eomma buatkan minuman hangat dulu. Sambil nunggu wendy pulang"

"Wendy— tidak dirumah?" Ucap chanyeol saat mereka berjalan masuk kedalam rumah mewah keluarga son itu.

"Tadi sore dia izin katanya mau main kerumah temannya. Katanya mau bantu temennya nyelesein tugas. Kalau kemaleman dia sekalian nginep katanya. Tapi, sih kayanya ngga jadi nginep sih" jelas nyonya son meletakkan tas jinjingnya diatas meja tamu.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang