34

597 57 19
                                    

Banyak hal yang menjadi pertimbangan chanyeol untuk menolak keinginan clientnya.

pertama, Wendy terlalu polos dan terlalu lugu untuk masuk dan merasakan dunia modelling yang terkenal keras dan terlalu liar.

kedua, bagaimana bisa chanyeol bisa fokus bekerja jika wendy ada didepan matanya? Bukannya meragukan keprofesionalitasannya sendiri. Hanya saja, chanyeol tidak ingin mencampurkan urusan pribadi dan pekerjaannya.

ketiga, chanyeol tidak bisa membiarkan wendy berpose dan bekerja dengan pria lain. Tidak.tidak.
Hanya membayangkan saja, rasanya emosi chanyeol sudah meledak-ledak. Apalagi jika ia benar-benar menyetujui kemauan para client itu.

Bagi chanyeol, hanya dirinya seorang yang boleh melihat dan memiliki sisi lucu dan menggemaskan wendy. Ia rasanya tidak rela jika ada pria lain yang mungkin saja menyukai gadisnya itu jika mereka mengenal wendy.

Semua fikiran chanyeol itu berkecamuk dan membuat pria itu nampak tidak fokus menyelesaikan pekerjaannya. Bahkan saat roa dan Junghan memanggilnya, pria itu tidak merespon dan sibuk dengan alam lamunannya.

"Sajangnim. Chanyeol sajangnim? anda mendengarkan saya?" Barulah saat junghan menepuk pundaknya, chanyeol baru tersadar.

"ah, maaf junghan-ah, ada apa?" ucap chanyeol nampak seperti orang linglung.

"model kita sudah siap sajangnim. Pemotretan akan segera dimulai"

chanyeol menarik nafas panjang dan menyugar rambutnya. "baiklah, aku akan segera menyusul"

Junghan mengangguk dan meninggalkan chanyeol.

Pria itu mengusap wajahnya untuk mengumpulkan kesadarannya lagi. Tidak boleh begini terus. Ini akan membuat dirinya terlihat tidak profesional dalam bekerja.

Ya. Kau harus fokus park chanyeol.

——————

Wendy Berjalan keluar setelah menyerahkan tugasnya pada dosen.

"hay wen?"

"chaeyoung-ah.. " wendy bergelayut manja dilengan chaeyoung ketika gadis itu menghampiri dirinya

"Wae? wajahmu sepertinya suntuk sekali. Kau bertengkar dengan chanyeol oppa?"

wendy memberengut manja atas tebakan chaeyoung yang kurang lebih benar.

"Apa aku benar? Kalau begitu kau tenang saja. Aku akan marahi oppa nanti. Apa dia menyakitimu? bilang saja padaku. Akan kuberi dia pelajaran nanti" ucap chaeyoung menggebu-gebu.

"andwe! jangan memarahi yeolie. Kasihan yeolie" cicit wendy

lantas chaeyoung hanya menggeleng tidak percaya. "huuh.. memang susah kalau orang sudah bucin" gumam chaeyoung.

"chaeyoung-ah, menurutmu apa wendy bisa membantu pekerjaan yeolie tidak ya?"

"huh? maksudnya?"

wendy menghela nafas panjang. "wendy tidak tahu persis sih masalah apa yang sedang yeolie hadapi. Jadi, kemarin wendy menemani yeolie menemui clientnya, lalu tidak sengaja client yeolie melihat wendy dan menghampiri wendy. Wendy tidak tahu pasti apa yang mereka bicarakan dengan yeolie, tapi sepertinya client yeolie mau menawarkan wendy untuk menjadi model atau apalah itu untuk brand mereka. "

"yasudah, trus masalahnya apa? bagus dong? Kalau kau mau, artinya kau bisa kerja dengan chanyeol oppa. Itu artinya juga kau akan punya waktu lebih banyak dengan oppa. Lalu apa yang membuatmu murung?"

"masalahnya yeolie sepertinya tidak menyukai hal itu. Yeolie, bahkan langsung menolak didepan clientnya itu. Apa mungkin... yeolie takut kalau wendy membantu pekerjaannya, wendy akan mengacaukan pekerjaanya ya? Apa yeolie tidak percaya pada wendy ya?"

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang