WITH YOU

-21-

Belum sempat dibaca ulang. Jadi maaf kalau banyak typonya. Ehehe
Enjoy the story

💞
💞
💞

Hwasung group.

Perusahaan raksasa yang bergerak dibeberapa bidang. Memiliki anak perusahaan yang tersebar dibeberapa negara, Membuat perusahaan ini terkenal dengan kekuasaannya dibeberapa pasar saham.

Tentu saja seluruh orang tahu siapa dibalik nama besar dan kesuksesan hwasung group.

Park Yun Dok dan putranya Park Yun Ho.

Setelah kepergian park yun dok, seluruh aset dari hwasung grup otomatis diwariskan kepada park yun ho sebagai putra tunggal park yun dok.

Kejadian itu sempat menggemparkan dunia perbisnisan di korea dan Jepang. Pasalnya saham hwasung group memanglah menjadi incaran para kaum-kaum haus harta dan kekuasaan.

Beruntung park yun ho bisa mempertahankan dan merebut kembali apa yang ia dan ayahnya perjuangkan.

"Yunho-ya, abeoji mohon apapun yang terjadi jangan pernah lepaskan perusahaan ini pada siapapun."

"Tapi abeoji, kita harus menjual beberapa persen saham kita. Jika tidak—"

"Abeoji mempertaruhkan semua hidup aboeji untuk membangun perusahaan ini. Jadi, abeoji mohon jangan pernah melepaskan perusahaan yunho-ya"

"Abeoji—"

"Abeoji percaya kau tidak akan mengecewakan abeoji. Abeoji melakukan semua ini agar kau tidak merasakan semua yang pernah abeoji rasakan."

Park yun dok menggenggam tangn yunho muda dengan gemetar.

"Abeoji tidak ingin orang-orang melihatmu sebelah mata dan tidak menganggap keberadaanmu. Abeoji ingin melihatmu hidup bahagia. Abeoji ingin melihat semua orang menghargai dan menghormatimu."

"Tapi yunho tidak mau kehilangn abeoji"

Park yun dok tersenyum getir ditengah nafasnya yang terasa sesak.

"Jika kau mempertahankan perusahaan ini, abeoji akan sangat bahagia. Ingatlah, abeoji akan selalu ada dimanapun kau berada. Kau tetap bisa bersama abeoji meskipun abeoji hanya bisa melihatmu dari atas sana"

"Abeojiiii!!!!"

Park yunho bangun dengan keringat yang mengucur deras diseluruh permukaan wajahnya.

Wajahnya nampak merah dan ketakutan disaat yang bersamaan.

Bersamaan dengan itu, nyonya park masuk,

"Kau sudah bangun?."

Park yunho menatap wajah istrinya yang kini sedang meletakkan sebuah mangkuk dinakas.

"Ini, minum dulu"

"Berapa jam aku tertidur?" 

"Kau tiba di bandara pukul 12 kemudian kata sekertarismu kau langsung kerumah sakit. Lalu kau tiba dirumah pukul 2. Sekarang, sudah pukul 7. 5 jam. Kau tertidur sekitar 5 jam"

Park yunho tertegun mendengar penjelasan boa istrinya.

"Astaga! Ada beberapa dokumen yang harus—" park yunho hendak melangkah dari ranjang, namun seketika itu juga boa istrinya menahan pundaknya dan membuat pria itu kembali berbaring.

"Badanmu demam. Kau kembali tidur. Aku sudah buatkan bubur, setelah makan langsung minum obat."

"Tapi, aku harus—"