-17.2-

554 68 2
                                    

Chanyeol berubah.

Chanyeol sangat..sangat berubah dan wendy menyadari hal itu.

Sejak kejadian dicafe tadi siang, mereka meninggalkn cafe kemudian mengantarkan roa kembali kekantor dan hingga saat ini mereka berdua berada didalam mobil chanyeol, pria itu tak banyak bicara seperti biasanya.

Chanyeol menjadi murung dan tak seperti tak memiliki semangat sama sekali.

Wendy pun hanya bisa ikut diam.

Dia tidak bisa dan tidak memiliki keberanian untuk mengeluarkan suaranya.

Dia tahu ada sesuatu yang salah dalam diri chanyeol saat ini.

Pria itu hancur.

Pria itu tidak baik-baik saja.

Dan wendy sangat..sangat ingin menjadi tempat pria itu bersandar.

Dia ingin menjadi seseorang yang setidaknya berguna untuk chanyeol.

Tapi apa yang bisa ia lakukan jika pada kenyataannya pria itu hanya diam dan seperti menutup rapat dirinya agar wendy tidak berusaha mengorek tentang kejadian yang baru saja gadis itu lihat.

"Yeol..."

Setelah sekian lama saling terdiam, akhirnya wendy mencoba untuk memanggil chanyeol yang terlihat begitu fokus menyetir.

Sedetik..

Dua detik..

Pria itu tidak menyahutnya.

"Yeolie.. wendy boleh mampir ke tempat yeolie tidak?" Ucap wendy meremas jari-jarinya.

Sebenarnya wendy sangat takut untuk mengeluarkan suaranya saat ini.

Tapi, wendy tidak bisa terus-terusan diam. Dia tidak mungkin membiarkan chanyeol diam dan memendam semuanya sendirian.

Chanyeol harus tahu bahwa ada wendy disisinya. Pria itu tidak sendiri. Dia bisa bersandar pada wendy dan menumpahkan air matanya pada wendy.

Krrruucuuutt

Harusnya wendy malu kan dengan suara keroncongan dari perutnya yang tiba-tiba berbunyi ditengah keheningan ini.

Tapi, justru hal itu digunakan wendy untuk mengalihkan suasana canggung diantara dirinya dan chanyeol.

"Wendy lapar.." cicit wendy dengan manja.

Dia masih terus berusaha memancing chanyeol untuk mengeluarkan suara.

Dan sepertinya usahanya sedikit menampakkan hasil. Chanyeol terlihat menarik nafasnya sejenak.

Satu tangannya ia gunakan untuk mengelus puncak kepala wendy lembut. "Iya. Kita ke appartmentku." Ucap chanyeol dengan lembut.

Wendy tersenyum karna hal itu.

Bukan. Bukan karena mereka akan makan dan menghentikan suara keroncongan dari perutnya.

Tapi karna akhirnya chanyeol mau merespon ucapannya setelah sejak tadi pria itu terus diam.

Wendy bahagia karna akhirnya chanyeol sedikit demi sedikit kembali.

Kembali menjadi chanyeolnya yang lembut.

Chanyeolnya yang hangat.

💞💞💞

Chanyeol mempersilahkan wendy masuk kedalam appartmentnya.

Gadis itu langsung masuk dengan senyuman yang tidak pernah letih bertengger diwajahnya.

Dia memperhatikan interior appartment chanyeol.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang