-17-

497 65 2
                                    

Pukul 7 tepat, chanyeol bangun dari tidurnya yang nyenyak.

Setelah meregangkan otot-ototnya, ia segera beranjak dari ranjangnya.

Tujuan pertamanya adalah menuju kedapur. Ia membuka kulkas dan melihat ada bahan makanan apa yang bisa ia olah untuk dibuat sarapan pagi ini.

Pilihan chanyeol jatuh pada sebuah roti yang akan ia olah menjadi hidangan sarapannya pagi ini.

Baru saja chanyeol hendak meletakkan roti itu diatas panggangan, ponsel didalam kantongnya berbunyi.

Seketika itu, senyuman chanyeol terukir indah melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.

"Yeolie.."

Senyuman chanyeol semakin lebar mendengar suara wendy dari seberang telepon.

"Hay. Kau sudah bangun sepagi ini?"

"Eoh. Wendy memang selalu bangun pagi." Ucap wendy dengan bangga.

"Yeolie sedang apa?"

"Sedang membuat sarapan."

"Hm?? Wendy mau kesana membuatkan yeolie sarapan, tapi.. paman yoon belum datang" suara wendy terdengar kecewa dan merasa bersalah.

"Tidak apa. Nanti siang kita makan siang bersama. Bagaimana?"

Terdengar kekehan wendy dari seberang telepon. "Hehe.. call!"

"Ya sudah. Aku jemput jam 1 dikampus"

"See you yeolie"

Chanyeol tersenyum. "See you,"

Chanyeol meletakkan kembali ponselnya didalam kantong.

Ia geleng-geleng sendiri dengan kelakuan wendy yang sungguh random.

Tapi, kerandoman dan kelucuan itu yang justru membuat pagi chanyeol dibuka dengan senyuman bahagia.

💞💞💞

didalam ruangan pemotretan Loey magazine, puluhan staff dan beberapa model terlihat sibuk dengan proses pemotretan yang sedang berlangsung.

Disana, ada juga seorang pria yang selalu membuat para staff -terutama staff wanita- menjadi menggila dan sulit terfokus pada pekerjaan jika sosok ini hadir dalam pemotretan.

Siapa lagi jika bukan sang pemilik sekaligus pendiri loey corp. Park Chanyeol.

Bagaimana tidak membuat para staff wanita susah fokus jika pria tinggi dengan telinga lebar itu terlihat begitu mempesona dengan kamera ditangannya dan terlihat begitu berkarisma ketika ia mengarahkan para model.

"baiklah, pemotretan hari ini saya rasa cukup. Terimakasih untuk kerja keras kalian" ucap park chanyeol setelah merasa beberapa foto yang ia bidik cukup memuaskan.

"nde sajangnim" ucap para staff bersamaan.

Bersamaan dengan itu, satu persatu mulai membereskan pekerjaan mereka dan membereskan barang-barang mereka sebelum meninggalkan studio pemotretan itu.

Begitupun chanyeol yang langsung beranjak setelah membereskan peralatan kameranya. Pria itu menenteng tas ranselnya dan hendak melangkahkan kakinya keluar dari studio.

"maaf sajangnim, anda mau makan siang?" seorang gadis dengan rambut ombak yang terlihat manis dengan pakaian off shouldernya menghampiri chanyeol ketika pria itu hendak meninggalkan pelataran loey corp.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang