ALVINA 16 : NOBAR

553 34 5
                                    

Foto di atas posisi Rama sama Vina yak guys! Baca ceritanya nanti kalian paham arti foto itu awokk

***

"Kan yang gue bucinin lo." kata Rama tiba-tiba dengan mata yang masih menatap laptop.

Vina menatap heran kepada laki-laki yang ada di sebelahnya ini. "Receh. Masih banyak noh yang ngantre nunggu gue," jawab Vina sombong.

"Salah satunya gue." jawab Rama enteng, dan dengan wajah datarnya.

"Bacot kau malih!" kesal Vina.

"Gue bukan malih,"

"Siapa dong? Syaiton?" tebak Vina.

Rama menggeleng. "Mujidin,"

Vina melongo di buatnya. "Mujidin? Siapa itu mujidin?"

"Aing Mujidin!" Rama menunjuk dirinya sendiri.

Vina menatap heran kepada Rama. "Jomblo dari lahir biasa,"

"Samanya. Lo juga gitu. Takut lupa." jawab Rama ketus.

Vina tidak memperdulikan apa yang si sarap itu bilang. Lagian siapa mujidin?

Mereka menonton film yang mereka inginkan, setelah beberapa saat Vina malah mengantuk.

"Houam.." Vina menguap.

Rama yang tersadar akan hal itu langsung bertanya. "Kenapa lo? Pengen boker?"

Vina memukul Rama pelan. "Nggak ada akhlak!"

Dengan mata yang sudah sayu Vina menidurkan kepalanya. Sepertinya Vina salah tempat.

Rama kaget dengan posisi tidur Vina. "Lo ngapain tidur di bahu gue sih? Bantal lo ada noh,"

"Bacot kau malih! Di bilang ngantuk." jawab Vina ketus dengan posisi yang masih sama, dan mata yang sudah tertutup.

"Jangan di bahu gue juga." protes Rama.

"Pewe." jawab Vina enteng.

Rama hanya menghembuskan nafas kasar, bisa-bisanya gadis ini tidur di bahunya. Tapi ya sudah lah, Vina terlihat sangat kelelahan kali ini.

Dulu Rama dan Vina sewaktu kecil malah lebih parah, mereka sampai tidur di kasur yang sama jika malam. Tapi itu sewaktu kecil. Dan Rama belum merasakan apa-apa. Bukan seperti sekarang, yang perasaan itu sudah lebih dari seorang sahabat.

Rama merasa nyaman dengan posisi mereka yang seperti ini. Akhirnya Rama ikut memejamkan matanya dan mengabaikan film yang sedang mereka tonton.

***

"Assalamualaikum," salam Varo ketika masuk rumah.

"Waalaikumsalam den, den Varo sudah pulang?" jawab bibi.

Varo mengangguk. "Rumah sepi bi? Vina ada?"

Bibi mengangguk. "Ada den, non Vina ada di kamarnya bersama den Rama."

Varo terbelalak kaget mendengar bahwa Rama ada di kamar Vina. Pikirannya sudah aneh-aneh pemirsah!

"Di kamar Vina? Dari kapan bi?" tanya Varo penasaran.

"Dari siang den," jawab si bibi dan langsung pamit kembali ke dapur.

Varo menggelengkan kepalanya. "Bener-bener tuh bocah dua. Wah-wah, curiga ini gue. Bahaya ini. Ganggu skuy!" dengan cepat Varo berlari menuju kamar Vina.

Varo membuka pintu kamar Vina secara perlahan. Sampai akhirnya dia berhasil menemukan mereka berdua.

Varo mendekat ke arah kasur. Dia melihat laptop Vina yang menyala dan menampilkan sebuah film romantis, makanan yang tergeletak di atas kasur. Dan si penonton yang malah tertidur pulas. "Nggak ada akhlak penontonnya." kata Varo.

ALVINA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang