0️⃣ Intip Tetangga

250 35 7
                                    

Nb : khusus part pembukaan, hari ini aku update dua kali. Oke? Mulai besok baru sehari sekali. Kalau besok udah 1 Ramadhan:v

Denah Rumah

Pagi hari sehabis subuh, komplek Perumahan Cemara udah mulai ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari sehabis subuh, komplek Perumahan Cemara udah mulai ramai. Anak-anak kecil yang baru pulang dari masjid langsung main di pelataran. Ibu-ibu mulai ngerubungin penjual sayur langganan mereka. Ayah mereka? Mungkin bobo lagi di rumah. Bilangin, dong. Habis subuh nggak boleh bobo lagi.

Hari ini diliburkan karena besok udah mulai puasa. Karena sekarang libur, Bapak Hoseok Yang Terhormat merencanakan agenda kerja bakti bersihin masjid. Jadwalnya nanti jam 9 yang laki-laki harus udah di masjid bawa alat-alat kebersihan. Anak-anak boleh ikut asalkan jangan masuk masjid. Nanti makin kotor. Jadi mereka bagian bersihin pelataran.

Sebab itulah, mulai habis subuh mereka kompak nggak mau pulang. Udah nggak sabar menyambut bulan ramadhan dan es buah yang segar.

Yongha lagi duduk anteng sambil main sama adiknya. Dahyun duduk di pangkuan kakaknya sambil tepuk tangan lihat anak lain lagi main gobak sodor.

"Ihihihihi, lucu, ihihihi," tawa Dahyun.

"Dedek ketawanya kayak kuntilanak, hehe," kekeh Yongha sambil mainin rambut Dahyun.

"Ihihihi, abisnya meleka lucu, ihihihi."

Yongha senyum adem sambil terus ngelus rambut adiknya.

"Eit, nggak kena, eit, nggak kena," kata Iyon sambil berusaha menjauh dari jangkauan Wawan.

Iyon, Jinsung, dan Echan satu tim. Tim lainnya Taewoo, Wawan, dan Jangjun. Iya, Jangjun sukanya main sama anak kecil. Sekalian jagain adik-adiknya.

Sejak tadi Echan udah bolak-balik mencetak poin buat timnya. Wawan sibuk menghadang Iyon, sehingga yang jadi halangan buat Echan cuma Taewoo aja. Jangjun? Hampir berhasil bikin Jinsung nangis.

Pasalnya, sedari tadi Jinsung cuma berhasil masuk ke kotak satu. Dia nggak bisa pindah ke kotak lain atau bahkan nyeberang jauh sampai ke Taewoo. Dia cuma bisa diem sambil liatin masnya yang balik natap dia sambil ketawa sendiri.

Jangjun duduk sambil merentangkan tangannya sepanjang mungkin supaya Jinsung nggak bisa bergerak. Ternyata berhasil. Jinsung cuma bisa berjalan satu atau dua langkah doang.

"Mamas kenapa ikut main, sih?" Sungut Jinsung, merasa nggak adil.

"Loh, emang kenapa? Mamas juga mau ikut main masa nggak boleh?" Tanya Jangjun balik.

Jinsung menggelengkan kepalanya. "Bukan gitu. Mamas, kan, harusnya main sama Abang Ochi atau sama Kak Item. Main PS atau main apa gitu, kok malah main sama anak kecil," protes Jinsung.

"Terserah Mamas dong, wlee."

Nggak jauh dari masjid, terlihat ada seorang bapak yang dikerubutin sama ibu-ibu sekomplek. Untungnya mereka cuma beli sayuran. Nggak gebukin tukang sayurnya.

[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang