2️⃣7️⃣ Yang Ditunggu

56 19 3
                                    

Mulai hari ini anak-anak sekolahan, pekerja kantor, dan para guru sudah mulai libur lebaran. Karena itulah komplek Cemara pagi ini kelihatan lebih ramai dari biasanya.

Yang dulunya setiap jam segini selalu diramaikan dengan anak-anak pergi ke sekolah dan bapak-bapak berangkat ke kantor, sekarang pemandangannya berbeda.

Anak-anak muda alias Jangjun dkk pagi-pagi udah main bola di lapangan. Ibu-ibu ngerumpi ngerubungin tukang sayur. Bapak-bapak sebagian bersihin depan rumah, sebagian lagi jogging keliling komplek. Ramai banget.

Yang bocil-bocil gowesan, ada juga yang naik skuter. Bahkan temen-temen mereka yang dari komplek sebelah juga ikut main ke Komplek Cemara. Seperti si anak sultan rendah hati yang nyuruh papinya untuk bawa beberapa hoverboard ke sini.

"Muter lagi, yuk?" Ajak Yongha.

Sekarang ini mereka berhenti di pertigaan. Tepat di depan rumah kosong.

"Siapa yang berani lomba?" Doyum mengompori.

"Lomba apa?" Tanya Yongha, mewakili anak lain yang penasaran.

"Lomba cepet-cepetan nyampe ke ujung komplek. Ada yang lewat lurus ke sana, ada yang belok ke sini," terang Doyum sambil menunjuk ke jalan di belakang dan di samping mereka.

"Ayo deh! Kita bagi jadi dua kelompok ya?" Ujar Seunghwan.

"Oke!"

"Yang bawa sepeda siapa aja? Angkat tangan!" Seru Seunghwan.

Yongha, Taewoo, Seunghwan, Junseo, Daehwi, dan Yeonjun kompak mengangkat tangan. Akhirnya mereka dibagi menjadi dua. Yongha, Taewoo, dan Daehwi. Lalu sisanya jadi satu kelompok.

Lalu yang kedua adalah pengguna skuter. Doyum, Iyon, Sungwon, dan Eunsang unjuk jari. Doyum bersama Iyon, Sungwon dan Eunsang bergabung ke kelompok Seunghwan.

Kelompok ketiga yang dipinjami hoverboard Lele alias Chenle —sering digadang-gadang jadi adik Jaehwan yang hilang karena bapak Jaehwan peternak lele.

Ada Chenle, Echan, Jinsung, dan Jaemin. Chenle dan Echan masuk ke kelompok Yongha, Jinsung dan Jaemin bergabung ke kelompok Seunghwan.

"Lah, terus aku gimana?" Celetuk Jisung, karena namanya sejak tadi nggak disebut.

Yongha menepuk dahinya, "Ya Allah! Aku lupa kalo ada Jisung juga!"

Jisung cuma bisa manyun.

"Kamu nggak bawa sepeda?" Tanya Seunghwan.

"Bannya bocor, sama Oyum dipake atraksi."

"Pake sepedanya Oyum aja," saran Taewoo.

Jisung menggeleng, "Sadelnya ilang."

"Di rumah aku ada sepeda banyak, aku suruh satpam aku nganterin ke sini apa gimana?" Tawar Chenle.

"Eh, nggak usah, Le," seru Seunghwan cepat-cepat meskipun tahu Jisung udah hampir teriak 'IYA!'.

"Kamu ambil skuter aja deh," kata Junseo.

Jisung menggeleng lagi. "Remnya dirusakin Oyum."

"Lah, kamu tadi pas kita muter-muter komplek naik apa?" Tanya Yeonjun yang baru sadar.

"Gantian sama Oyum. Kalo dia pake skuter, aku lari di belakang. Kalo aku yang pake, dia bonceng ke Mas Yongha."

"Eh, iya. Tadi Oyum bonceng aku," gumam Yongha.

Mereka semua terdiam memikirkan solusi supaya Jisung bisa ikut lomba. Sampai akhirnya Jinsung lari tanpa pamit.

"Ndut! Mau kemana?" Teriak Doyum.

[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang