5️⃣ Tanda-tanda

71 24 0
                                    

Pagi itu, rumah keluarga Kim mulai kalang kabut.

Sehabis sholat subuh, Papa Ujin manggil-manggil mama. Suaranya nggak kayak biasanya. Mirip penyanyi rock. Serak-serak basah.

"Ma? Mama?"

Mama Jisoo yang emang lagi nyiram bunga di depan rumah nggak bisa denger panggilan dari suaminya.

"Jisoo?" Panggilnya lagi.

Taewoo yang lagi tiduran di atas sofa sambil ngelamun menatap langit-langit, beranjak dari tidurnya waktu denger suara sang papa.

Akhirnya dia memutuskan nyusulin papanya di kamar.

"Ayah tumben nggak jogging?" Tanya Taewoo heran. Pasalnya, Papa Ujin itu tiap pagi selalu jogging meskipun cuma muterin komplek ataupun muterin ruang tengah. Nggak pernah absen.

"Mama kamu kemana, Kak?" Papa balik nanya.

"Lagi nyiram bunga di depan."

"Tolong panggilin, ya? Papa nggak enak badan."

Taewoo langsung lari ke depan rumah. Sekarang ini mamanya lagi gunting rumput taman yang tingginya nggak rata.

"Mama!"

Mama Jisoo noleh.

"Apa, Kak?"

"Papa sakit."

Mama langsung lempar gunting rumputnya ke sembarang arah dan buru-buru masuk ke rumah. Waktu sampai di kamar, Papa Ujin meringkuk kedinginan di dalam selimut.

"Kamu sakit?" Tanya mama.

Papa ngangguk-ngangguk.

"Taewoo ambilin air sama kompres, ya?" Kata Taewoo, menawarkan bantuan.

"Ati-ati, ya, pas nuangin airnya?" Kata mama memperingatkan.

Taewoo mengangguk mantap terus lari buat ambil air sama kompres buat papanya. Terus dia balik lagi secepat mungkin.

Mama Jisoo mau ngambil bak air sama handuk dari tangan Taewoo, tapi sama Taewoo nggak dibolehin.

"Mama mandi dulu aja, biar Taewoo yang ngompres Papa. Nanti kalo Mama udah selesai mandi, kita gantian," terang Taewoo.

Mama Jisoo tersenyum bangga. Anaknya ini emang bisa diandalkan.

"Ya udah, Mama mandi dulu, ya?"

"Oke!"

Setelah itu, Taewoo mulai ngompres dahi papanya pakai air anget yang ia bawa. Mulut Papa Ujin gemetaran karena kedinginan banget. Bahkan dia minjem selimut Taewoo karena masih ngerasa kedinginan.

"Masih dingin, Pa?" Tanya Taewoo khawatir.

Papa Ujin cuma bisa ngangguk.

"Tadi pas sahur kayaknya Papa masih baik-baik aja, deh."

"Ng–nggak tahu... tiba-tiba Papa kedinginan."

"Papa masih kuat puasa?"

Papa ngangguk lagi.

"Kata Pak Ustad, orang sakit itu dikasih bonus sama Allah. Kalau lagi sakit, boleh nggak puasa asalkan nanti diganti puasanya. Gitu, Pa," kata Taewoo sambil ngerendem handuk ke air, memerasnya, lalu ditempel ke kening papanya lagi.

"Papa masih kuat, kok."

"Hari ini Papa jangan kerja dulu, ya?"

"Iya."

"Ya udah, berarti Taewoo juga nggak sekolah. Mau ngompres Papa aja."

"Eh, ya jangan dong, Tae. Kamu tetep harus sekolah. Papa beneran nggak apa-apa kok," kata Papa meyakinkan.

[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang