"Won, bangun yuk? Ikut bangunin sahur, nggak?" Kak Item nepok-nepok pipi Sungwon yang malah membuat bocah itu makin pules tidurnya sambil melukin termos.
"Iya, Bunda. Sebentar, aku mendarat dulu," racaunya.
"Mimpi apa ni bocah?"
Anak-anak Remas bergantian membangunkan bocah itu satu persatu karena jarum jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi.
Mas Jaehwan bagian bangunin anak-anak yang kelas 4. Langsung bangunin banyak karena emang bocah-bocah itu gampang bangunnya. Sekarang dia berusaha bangunin Echan. Bang Ochi ngurus si kembar dan Mas Jangjun ngurus kedua adiknya.
"Echan, bangunlah engkau wahai anak kecil ingusan. Lihatlah ujung bibirmu yang sekarang ileran, cepatlah kau seka supaya tidak kelaleran. Nanti kalau lalernya kemakan, kan berabe pisan. Aduh, malah bikin puisi. Echan bangun woy!!" Seru Mas Jaehwan akhirnya.
"Bentar dong, Mama."
"Aing teh Jaehwan, bukan mama kamu."
"Papa cerewet, Echan mau tidur bentar."
"Astaghfirullah, mending guwe bantuin anak-anak cek mikrofon," kata Mas Jaehwan lalu meninggalkan Echan yang sekarang sembunyi di balik selimut.
"Wan, adek kamu bangunin, ya?" Seunghwan hanya mengangguk sambil mengucek matanya, masih mengumpulkan nyawa.
Kaki Bang Ochi kelihatan dari luar tenda, sementara setengah badannya berusaha masuk ke tenda kecil itu.
"Ini mana yang Jisung mana yang Doyum?" Monolog Bang Ochi.
"Eh, anak kembar," panggil Bang Ochi akhirnya, "bangun, udah sore nih."
"Hmmm."
Bang Ochi menepuk kaki Jisung. "Ini siapa nih? Yum? Oyum? Bangun oy bangun."
"Aku bukan Oyum."
"Susah amat sih bangunin anak kecil," seru Bang Ochi frustasi. Bahkan rambutnya udah berantakan karena diacak-acak.
Bang Ochi udah frustasi, Mas Jangjun ngamuk-ngamuk. Sekarang dia dengn brutal gelitikan kaki Jinsung dan Iyon. Tapi kedua bocah itu tak berkutik sama sekali. Sekarang ia beralih gelitikan pinggang kedua adiknya. Masih dengan respon yang sama. Bahkan diteriakin di telinga pun mereka masih bergeming.
Junseo yang udah sadar sepenuhnya langsung lari kecil ke dalam masjid, lalu kembali dengan segelas plastik air mineral.
"Ini, Mas," Junseo memberikan air itu ke Mas Jangjun.
"Buat apa?"
"Buat bangunin mereka."
"Kamu aja deh, Mas mau bantuin siap-siap speaker aja. Oke?"
"Oke deh."
Mas Jangjun dan Bang Ochi akhirnya pergi ke halaman untuk ngecek persiapan, sementara keempat bocah yang udah bangun siap untuk memulai tantangan.
Taewoo bangunin Sungwon, Junseo bangunin Jinsung dan Iyon, sementara si kembar harus dibangunin dengan dua anak sekaligus.
Yongha dan Seunghwan menggoyangkan tenda sekuat mungkin layaknya kena badai topan. Tapi itu nggak membuat dua bocil di dalamnya terbangun dari tidur.
Yongha dan Seunghwan saling menatap beberapa saat.
"Aku Oyum."
"Aku Jisung."
Kemudian keduanya menyeret kaki sesuai bagian mereka.
"Hiyaakkk, Oyum berat banget," seru Yongha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]
FanfictionSeries Ramadhan 1THE9 2020 : KETUPAT "Nanti kamu jadi manusia ketupat." "Kok bisa?" "Karena ketupat cuma boleh dimakan pas lebaran." "Kata siapa?" "Kata aku lah." Start : Friday, 24 April 2020. End : Sunday, 24 May 2020.