Menuju pertengahan bulan ramadhan seperti ini, biasanya mall-mall mulai dipenuhi pengunjung yang berburu baju buat lebaran nanti. Dari ujung ke ujung, setiap toko baju pasti ramai oleh pengunjung.
Persediaan sembako juga mulai diburu untuk THR ke tetangga. Berbagai aksesoris, kerudung, atau peci baru juga nggak ketinggalan. Intinya, mall lagi rame-ramenya di saat begini.
Satu keluarga terlihat sibuk di salah satu toko bayi. Sibuk memilih baju-baju lucu beraneka warna, sepatu mungil dengan ornamen-ornamen lucu, dan beberapa 'skincare' khas anak bayi.
"Bunda, ini bajunya lucu," ujar Sungwon, tangan kirinya menarik ujung pakaian yang dipakai bunda sore itu.
Bunda berbalik dan melihat baju yang dimaksud Sungwon. "Eh, iya. Bajunya lucu," kata Bunda, menyetujui opini Sungwon.
Lalu bunda menarik lengan ayah. "Yah, baju ini aja gimana? Nanti kita tanya ke pegawainya, beli tiga samaan. Gimana?" Tanya bunda untuk meminta persetujuan.
"Terserah kamu aja. Beli aja semau kamu yang penting nggak berlebihan. Aku mau lihat-lihat di sana," jawab ayah sambil menunjuk ke sudut yang berisi sepatu-sepatu mungil.
Bunda tersenyum senang sambil membawa contoh baju itu ke pegawai. Sejenak kemudian, ia kembali dengan tiga pasang baju berwarna oranye yang berada di dalam keranjang.
"Masyaa Allah! Nggak di sana, nggak di sini, ketemu sama ibu terus!" Seru seorang perempuan sambil menghampiri Bunda Jiyeon.
Bunda menoleh dan ikut terperanjat. "Eh, ada mamanya Wawan," kata bunda.
"Mamanya Echan juga!" Seru Echan yang tengah menggandeng tangan mamanya.
"Iya, mamanya Echan juga," koreksi bunda.
Mama Eunbi terkekeh melihat tingkah anaknya, kemudian ia kembali menatap Bunda Jiyeon. "Jangan-jangan kita cari barang yang sama?" Tebak mama.
"Buat anaknya Bu Sujeong, ya?" Tanya bunda, yang dibalas anggukan kepala oleh mama.
"Ya udah, cari bareng aja yuk?" Ajak mama.
Bunda mengangguk tanda setuju. "Suaminya mana, Bu?" Tanya bunda kemudian.
"Lagi nyari sarung buat Wawan. Sarung-sarungnya dipake main sama Echan sampai sobek," cerita Mama Eunbi sambil memilah-milah baju.
"Bunda, Uwon mau main sama Kak Ikan, ya?" Ijin Sungwon lagi-lagi sambil menarik ujung pakaian bunda.
"Iya, sana main. Tapi jangan keluar dari toko loh," ujar bunda memperingatkan.
Sungwon dan Echan berlari ke lorong lain setelah memberi hormat pada bunda dan mama mereka. Keduanya sekarang ada di lorong tempat perlengkapan bayi berada.
"Kak Ikan," panggil Sungwon. "Lihat, deh. Biasanya aku main masak-masakan sama Dahyun pake ini," katanya sambil menunjuk ke jajaran alat makan untuk bayi.
Echan mengacuhkan perkataan Sungwon, dia terlalu fokus ke sebuah keranjang bayi yang bisa diayun-ayunkan.
"Wah, keren!" Serunya kagum.
Sungwon berjalan menghampiri Echan. Ia mengikuti arah pandang Echan yang masih terpaku ke keranjang ayun itu.
"Wah, iya, keren! Pasti seru, deh, kalo naik itu. Kayak naik kapal bajak laut yang di pasar malem!" Terang Sungwon.
"Adek-adek, permisi," ujar salah satu pegawai perempuan sambil mengambil barang yang ditunjuk oleh pelanggan.
Echan dan Sungwon mundur selangkah lalu kembali fokus ke keranjang ayun itu. Tiba-tiba Echan menarik tangan Sungwon dan membawanya mendekati keranjang bayi itu. Echan menoleh kesana-kemari, memeriksa keadaan. Amankah kalau ia melaksanakan rencana sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]
FanfictionSeries Ramadhan 1THE9 2020 : KETUPAT "Nanti kamu jadi manusia ketupat." "Kok bisa?" "Karena ketupat cuma boleh dimakan pas lebaran." "Kata siapa?" "Kata aku lah." Start : Friday, 24 April 2020. End : Sunday, 24 May 2020.