7️⃣ Barber

59 22 0
                                    

"Mami? Ini dapet dari mana?"

Yongha mengamatibrownies keju yang ada di meja makan. Diendus baunya, ditoel-toel, dilihat, diraba, diterawang. Pasti rasanya enak. Gitu pikir Yongha.

"Dikasih sama maminya si kembar, Bang. Enak loh," kata Mami sambil mencomot sepotong brownies lalu melahapnya di depan Yongha.

"Mami, aku puasa loh."

"Eh, iya, Mami lupa–uhuk-uhuk!" Seru Mami dan seketika Mami keselek brownies.

Yongha langsung ambilin air minum buat maminya. Setelah browniesnya udah nggak nyangkut lagi di kerongkongan, Mami nerusin makan sisa browniesnya.

"Bentar, Bang," ujar Mami sambil nelpon seseorang.

"Halo, Sayang?"

"Pi, mampir ke minimarket, dong?"

"Mau beli apa emang?"

"Banyak. Nanti aku chat kamu aja."

"Mau masak-masak lagi?"

"Iya, tadi dikasih brownies keju sama Maminya anak kembar itu. Aku jadi pengen bikin es kopyor buat dibagiin ke tetangga."

"Oke, nanti chat aja. Jangan sampe lupa, loh."

Yongha nyamperin maminya lagi. "Abis nelpon Papi, Mi?"

Mami mengangguk, "Iya. Mami mau bikin es kopyor. Nanti bantuin bagi-bagi ke tetangga, ya?"

"Siap, Komandan!" Seru Yongha sambil hormat layaknya upacara bendera.

"Huwaaaaa!"

Suara teriakan dari kamar Dahyun membuat Mami buru-buru lari nyamperin dengan diikuti Yongha. Waktu masuk ke kamar, bocah kecil itu lagi telungkup di karpet sambil nangis.

"Ya Allah, Dedek! Kamu kok bisa jatuh dari kasur?!"

Mami langsung bangunin Dedek dan mendudukkan bocah itu ke sisi kasur.Yongha ngelus-ngelus dahi adiknya yang benjol dan sekarang mulai memerah.

"Sakit, nggak?" Tanya Yongha.

"Ya sakit atuh, Bang. Masa jatuh dari kasur nggak sakit? Coba, deh, kamu yang jatuh," kata Mami sambil sibuk nenangin Dahyun.

"Nggak, deh, Mami aja yang praktekin. Yongha mau mandi, abis ini mau berangkat ngaji."

Mami ngelirik Yongha bentar, terus sibuk ke Dahyun lagi.

Sepulang Yongha dari masjid, ternyata papinya udah pulang dan es kopyor nya udah jadi satu ember gede. Sekarang Maminya lagi ngisi gelas-gelas plastik dengan es berwarna merah muda yang seger banget kalo diminum. Eh, puasa. Lupa.

Tanpa banyak cing-cong, Yongha langsung ikut bantu bungkus es.

"Nah, udah selesai ngisi esnya. Yuk kita anter ke tetangga?"

"Ayo, Mi!"

"Babang sama Dedek nganter es ke tetangga deket sini aja, ya? Mami sama Papi nganter ke yang jauh," terang Mami sambil ngambil troli mainan punya Dedek, dan diisi dengan beberapa gelas es kopyor.

"Babang sama Dedek berangkat dulu ya, Mi, Pi? Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumussalam!"

Yongha mulai dorong trolinya keluar dari gerbang rumah. Dahyun di depannya, jalan sambil lompat-lompat, niruin pocong yang ia tonton kemarin lusa. Kalo kata dia sih, pocong gosong gitu. Soalnya wajahnya item banget, kontras sama kostum yang dipake.

Mereka bergantian bagiin es kopyor itu ke setiap rumah. Sekarang mereka berdiri di depan rumah Wawan sama Echan.

"Assalamu'alaikum? Ada orang di rumah?"

[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang