🕌 Eid Mubarak

52 14 1
                                    

"Pi, anak kamu bangunin gih."

Papi Yoongi yang duduk di kursi dengan mata terpejam, terpaksa harus mengangkat kepalanya dari meja makan dan bangkit melaksanakan perintah Sang Ibu Negara.

"Anak yang mana? Yongha apa Dahyun?" Tanya Papi, masih dengan keadaan setengah sadar.

Mami Jiji mengambil bumbu masakan dari dalam kulkas lalu meletakkannya di samping kompor.

"Yongha aja dulu, nanti Dedek aku yang bangunin abis sholat subuh aja."

Tanpa mengucap sepatah kata, papi berjalan menuju kamar anak sulungnya.

"Bang, bangun yuk," papi menepuk pelan pipi Yongha.

Yongha melenguh pelan kemudian mengubah posisi tidurnya. "Bentar dulu, Pi. Masih ngantuk," katanya lalu kembali terlelap.

Tadi malam dia ikut takbiran di masjid sampai sekitar jam setengah satu pagi. Dan dia baru saja tidur selama ±3 jam.

"Mandi dulu biar matanya bisa melek," bujuk papi.

"Papi aja yang mandi biar bisa melek," sahut Yongha.

Papi mengelus dada karena Yongha menyinggung matanya yang sipit. Untungnya kedua anaknya mewarisi mata belo sang mami.

Papi memutuskan untuk membiarkan Yongha tidur sedikit lebih lama dan berjalan keluar dari kamar.

"Yongha masih ngantuk. Biarin tidur bentar," lapor papi.

Tanpa menoleh, Mami menjawab, "Ya udah deh, nanti sekitar jam 4 bangunin lagi. Sekarang kamu mandi duluan."

"Loh, kok aku?"

"Ya sana mandi dulu biar matanya nggak merem terus."

Lagi-lagi papi hanya mendengus kesal dan tetap menuruti perintah sang istri.

Sekitar pukul 4 pagi, Yongha keluar dari kamar sambil mengucek mata. Berjalan ke dapur dengan kedua mata setengah terpejam.

"Mami masak apa?"

Mami Jiji menoleh, "Eh, Babang udah bangun. Mami masak soto ayam doang, Bang. Masak dikit aja, nanti siang kan kita udah di Bandung."

"Abis keliling komplek nanti kita berangkat ke Bandung?"

"Iya."

"Yee, Yongha udah kangen sama kakek sama nenek."

"Kalo gitu, sana mandi. Papi udah selesai," sahut papi yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Siap!"

"Yang, baju aku yang mana?" Tanya Papi Yoongi sambil mengusak rambutnya yang basah.

"Aku gantung di pegangan lemari, jangan ambil yang di kursi," kata Mami Jiji.

Adzan subuh berkumandang ketika Yongha keluar dari kamar mandi. Berkalung handuk dengan memakai piyamanya yang tadi, ia berbelok ke dapur.

"Ngapain ke dapur? Ganti baju sana."

Yongha hanya terkekeh, "Yongha laper, pengen makan dulu. Udah mateng belum?"

Mami Jiji tertawa lalu mematikan kompor. Memasukkan soto ayam ke dalam mangkok cukup besar lalu meletakkannya ke meja makan.

"Nih makan dulu, tapi masih panas loh ya sotonya," kata mami memperingatkan.

Yongha mengangguk semangat lalu mengambil piring dan sendok. Mengambil nasi, lauk dan pauk, kemudian menikmati sarapannya yang terlalu awal.

Sementara menunggu Yongha makan, Mami memilih untuk mandi terlebih dahulu. Papi juga tengah menonton televisi untuk menunggu anak dan istrinya selesai dengan aktivitas mereka supaya bisa shalat berjamaah.

[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang