2️⃣ Ote-ote Prikitiw

88 25 2
                                    

"Kenapa pada di rumah gue?!"

Rumah yang berada di ujung depan komplek itu kelihatan rame meskipun hari masih pagi. Hampir semua anak kecil di komplek ngumpul jadi satu di rumah yang penuh dengan komputer dan laptop berbagai jenis.

"Jangjun, lo rese amat, sih, jadi manusia?" Keluhnya lagi sambil garuk-garuk kepala.

Jadi, rencananya Mas Jangjun mau main ke rumah Kak Mingyu buat numpang nge-game. Kapan lagi bisa main gratis tanpa bayar per jam? Akhirnya Mamas berniat ngehabisin waktu libur awal puasanya di rumah temen sekelasnya ini.

Tanpa disangka, dua krucil di rumahnya ikut sama dia. Entah kenapa, dua anak manusia itu ngajak temen-temennya se-komplek, katanya ada mainan baru yang bisa kerlap-kerlip.

Dan disinilah mereka berada.

Ribut di depan jajaran komputer yang keyboard-nya nyala mejikuhibiniu mesipun layarnya masih padam. Lihat lampu warna-warni adalah suatu kebahagiaan tersendiri.

"Kak Item, ini apa? Kok bisa bunyi 'ctek-ctek'?" Tanya Jinsung penasaran.

Kak Mingyu langsung lari menuju sudut kamarnya. Menyelamatkan benda 'ctek-ctek' yang juga kerlap-kerlip.

"Ini namanya mouse."

"Itu tikus? Bajak laut nggak takut tikus, sini perang sama aku!", Seru Uwon sambil menebaskan tangan perompaknya.

"WAA ADA SETAN! SETAN!" Heboh Iyon sambil turun dari kursi lalu lari meluk kaki mamasnya.

Kak Mingyu beralih ke komputer yang layarnya menampilkan game Granny.

"Rumputnya langkahin aja!" Teriak Oyum sambil gerak-gerakin tikus. "Padahal tinggal lompat, kok nggak bisa, sih. Ah, nggak seru!" Lanjutnya sambil meninggalkan komputer yang ada di tengah.

"Gantian aku, Abang! Echan mau main!"

"Bentar! Abang lagi masak. Aduh, salt itu apa sih? Ini disuruh masak apa? Ini buat goreng? Kak Item! Piringnya pecah! Nggak papa?" Seru Wawan. Matanya fokus ke laptop dengan tangan yang sibuk klik sana-sini.

"Jangjun, woy! Bantuin gue!"

Mas Jangjun nggak denger, atau emang pura-pura budeg. Dia asik main VR sambil teriak-teriak sendiri.

Kak Mingyu milih keluar dari kamarnya yang udah mirip kapal pecah. Bodo amat kalau nanti laptop atau komputernya rusak, tinggal jambakin Jangjun aja. Udah, beres.

Keluar dari kamar, ada sinar putih yang amat terang sampai-sampai dia nggak bisa melek. Tuhan, apa ini? Malaikat dari mana ini?

"Loh, Dahyun ke sini sendirian?" Tanya Kak Item lalu duduk jongkok.

Di depannya, Dahyun mesam-mesem sambil gendong boneka Barbie-nya. "Ihihi, iya. Dedek ke sini cendilian."

"Yaudah, sini main sama Kakak aja di ruang tengah," katanya sambil gendong Dahyun ke ruang tengah.

Setidaknya, masih ada anak kecil yang bisa bikin hari-harinya menjadi cerah.

"Kak Mingyu! Kak Mingyu di rumah nggak?" Teriak seseorang dari luar.

Kak Item naruh Dahyun di atas karpet depan televisi, lalu jalan keluar. "Eh, Yoyong. Ada apaan, Yong?"

Yongha kelihatan cemas. "Ngelihat Dedek, nggak?"

"Iya, ada tuh di dalam, mau Kakak ajak main."

"Aku ambil dulu Dedeknya," seru Yongha sambil lari ke dalam. Kemudian ia balik keluar sambil gendong adeknya.

[2] Ramadhan'20 : KETUPAT -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang