02- house or mension?

115 47 40
                                    

Jadi gue udah publish lagi nih, jangan lupaa komen dan kritikannya yaa guyss. Karena dari komen dan kritik kalian gue belajar😉. Enjoy guys!!

Happy reading;)

______________________________________


Lily memasuki rumah tersebut dan betapa kagetnya melihat keadaan dalam rumah tersebut. I can't believe, it feels like a castle right? Mension ini begitu mewah. Disana, Lily melihat beberala pelayan yang sedang berjalan. Kalau dipikir-pikir ada berapa pelayan disini?

Lily memandangi keadaan rumah otu dengan pandangan takjubnya, lalu tiba-tiba tubuhnya ditarik oleh Albar yang tidak sabar ingin melihat kamar barunya. Lily hanya bisa menggeram kecil. Sabar.

Wait, ini kamar tidur. "Ini kamar siapa bang?" Tanya Lily dengan wajah penasaran. Sambil melihat sekeliling kamar yang begitu menakjubkan. Entahlah semua yang ada dirumah ini selalu menakjubkan.

"Kamar lo lah lily. Masa kamar abang kaya barbie gini?" Albar menatap dengan muka kesal.

Lily tertawa mengejek mendapati abangnya menatap dirinya kesal. Lily memasuki kamar tersebut, ia menaiki kasur king size dengan bedcover warna pink dan putih. Kasur ini sangat empuk dan kalau dipikir-pikir kasur ini muat untuk dua orang.

Setelah puas menikmati kasur kapas itu, Lily berjalan memutari kamar untuk melihat-lihat. Didalam kamar itu sudah terdapat semua barang-barang yang dibutuhkannya, pantas saja Papanya mengatakan tidak perlu membawa barang yang banyak.

Lily menemukan dua ruangan lagi di kamar ini. Lalu ia membuka pintu yang pertama, "oh yaampun, kamar mandinya saja terlalu nyaman untuk ukuran kamar mandi," meringis meringis melihat ini. Benar benar sangat mewah dan disana ia melihat bathup yang sangat luas untuk ukuran tubuhnya yang kecil ini.

Katakan saja ia norak, tapi ini memang benar semewah itu

Sekarang, Lily membuka pintu yang kedua, ohh ternyata ini walking closet. Ini sangat bagus modelnya girly gitu. But, i really like it. Didalamnya sudah terdapat pakaian perempuan dan aksesoris lainnya. Pakaian yang dirumah lamanya tidak sebanyak ini, entahlah ia harus mengatakan apa pada Papanya.

Sesudah dari walking closet, Lily kembali memutari bagian kamar. Dan duduk di sofa pink sambil memainkan handphone-nya. Dan jangan lupakan kalau di kamar ini ternyata ada balkon yang sangat indah pemandangannya yaitu taman belakang rumah dan ada kolam berenang disana.

🌟🌟🌟

"Ly ayok, udah disuruh makan tuh sama mama," Albar masuk kedalam kamar tanpa mengetuk pintu membuat Lily mendengus. Kebiasaan. Btw, kamar Lily dan Albar itu sebelahan dan berada di lantai atas.

"Iya," jawabnya berjalan bersebelahan dengan Albar.

Sesampainya di ruang makan, sudah ada Olivia dan Asher yang duduk bersampingan menatap kedua anaknya dengan tersenyum lembut. "Ayok sini sayang kita makan," ujar Olivia mengambilkan makanan Lily dan Albar yang duduk bersampingan.

"Gimana rumahnya cakep kan," Asher menggerakkan alisnya menggoda pada kedua anaknya.

"Cakep dong pa. Inimah namanya bukan rumah lagi tapi mension." Celetuk Lily mengundang tawa semua orang yang duduk diruang makan.

"Tadi aja ketika kita baru masuk ke rumah ini, ada yang bengong sambil minta dicubit tangannya, pa." Ucap Albar menyindir Lily, sedangkan Lily menatap Albar dengan nata melototnya.

"Sudah-sudah ayo kita makan dulu," lerai Asher.

Sesudah makan malam, mereka semua berkumpul di ruang keluarga sambil berbincang bincang. Ya, mereka memang tidak akan meninggalkan kegiatan yang satu ini yaitu berkumpul bareng keluarga. Karena itu sangat penting.

"Lily, mau mulai sekolah kapan? Papa sudah mendaftarkanmu di sekolah yang Lily mau." Wait, sekolah yang ia mau? Berarti di science school itu.

"Di science school itu pa?" Tanya Lily dengan muka polosnya.

"iya nanti kamu sekolahnya bareng dengan Zira."

"Yes, besokk. Lily mau masuknya besok pa." Seru ku dengan semangat.

"Yasudah, sekarang Lily istirahat agar besok paginya segar ke sekolah baru." Goda papaku dengan tersenyum.

"Aye aye captain," dengan tangan hormat di atas alis.

TBC;)
Kalau sudah selesai baca, jangan lupa buat vote guyss!! Kerena vote dan dukungan kalian yang ngebuat gue semangat untuk ngelanjutin cerita ini!!!
Kalau mau lanjut komen sebanyak- banyaknya yaa😉

Sean Alistair | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang