P R O L O G O

131 25 25
                                    

Hai kehidupan...

Rasanya gue sudah lama tidak menulis seperti ini, in this book. Sebenarnya tidak banyak yang ingin gue tulis disini, gue cuma ingin mengeluarkan isi hati gue selama ini..

Percaya atau tidak ini bukan sifat gue banget, and i thing that's can be the last notes for this book.

Karena gue ngerasa kalau gue udah gak pantas menikmati kehidupan ini. Ralat bukan menikmati karena selama gue hidup, gaada moment yang perlu gue nikmatin. Lihat, mereka aja ngebenci gue.

But i am not a selfish, so i deserve to they hate.

Ya, lo pikir aja sendiri. Siapa sih yang bakal nerima gue setelah apa yang gue lakuin padanya sebelum dia pergi ninggalin gue sendiri disini.

Yeah, you're right. I'm the devil. Gue emang orang paling jahat didunia ini. Bayangkan! Dia memperlakukan gue dengan selembut kapas layaknya gue mudah rapuh. Sedangkan gue membalas perbuatan dia dengan segitu jahatnya sampai pada akhirnya dia pergi dari gue.

Bukan karena gue benci sama dia, malahan gue gak pernah bisa ngebenci dia. Gue sayang sama dia. Banget. Jujur dari lubuk hati gue, gue gak pernah berpikir untuk ngelakuin semua ini padanya. Dan sebebarnya bukan gue yang...

Damn it! Kenapa jadi ngomongin itu?!

Lanjut ke pembicaraan yang tadi. Sekarang diotak gue ada berbagai macam cara untuk menyusul dia kesana. Tapi gue bukan orang yang mudah nyerah sama hidup ini. Meskipun umur gue sebentar lagi, gue gaakan nyerah apapun yang terjadi.

I know that's just doctor said, tapi kalau itu terjadi, ada satu permintaan terakhir gue pada mereka. Gue mau mereka bisa maafin kesalahan gue selama ini, i know permintaan itu ngelebihin batas banget untuk mereka kabulkan. Because my mistake is unforgivable. Tapi gue berharap mereka mau ngelakuin permintaan itu.

Jangan lupakan sebenarnya ada seseorang yang ngebuat gue bersemangat dihidup ini. Mau tau siapa dia? Dia adalah orang yang special bagi gue. Gue sangat bersyukur Tuhan memberikan orang itu disisi gue. Karena hanya orang itulah yang bisa membuat gue bisa merasakan yang namanya kebahagiaan.

Hahaha.. so sorry if i talk too much right now, but i don't fucking care cuz
I feel so relieved after writing this and my heart breathing so nice.

Then, i think that's enough for this chapters. If you read this, i wanna say i really miss you a lot. Don't ever forget me, ok?

Love for you

-SA-

Tbc.
Maaf baru up prolog sekarang hehe..😁
Sumpah demi apapun gue tuh kayak kurang percaya diri ngepublish ini woyy☺

Tapi yasudahlah i hope you guys like it. . .

Bye!

Sean Alistair | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang