07- Peeved

105 36 49
                                    

Jangan lupa putar lagu yang dimulmed yaa

Happy reading❤

Kringggg..... kringggg....
Huh! Akhirnya bell pulang sekolah berbunyi juga. Lily sudah stress dengan pelajaran matematika ditambah lagi dengan pelajaran sejarah di akhir tadi. Untung saja Lily orang yang sabar

"Yuk Ly bareng kedepannya," ajak Matcha dan Kayla, setelah Lily selesai merapihkan barang-barangnya. Btw, jangan lupakan kalo di sekolah ini ada loker. Jadi setiap sebelum pulang sekolah, Lily dan temannya harus menaruh atau mengambil barang-barangnya terlebih dahulu diloker.

"Bentar dulu dong, gue harus naro buku Mtk dulu nih ribet kalo dibawa pulang abisnya," ucapnya sambil menenteng tasnya.

"Yaudah bereng deh gue juga mau naro baju buat besok olahraga." Ucap Matcha. Mereka bertiga berjalan menuju loker. Ketika sampai Lily langsung memasukkan buku yang ingin ditaruhnya. Tetapi ketika Lily ingin berbalik badan, ada pemandangan yang mengganggunya yaitu pintu loker yang sedikit terbuka. Didalamnya terdapat baju yang dilipat asal dan buku yang berantakan.

"Eh Cha, Kay. Itu loker siapa sih berantakan banget tau kesel liatnya. Mana baju dilipetnya asal banget kaya barang rongsokan." Kedua temannya tertawa mendengar gerutuan Lily. "Mana gue tau Ly. Udahlah biarin aja kalo barangnya ilang juga bukan salah kita," ucap kayla sambil mengendikkan bahunya.

Akhirnya mereka bertiga berjalan menuju loby sekolah tempat jemputan mereka. Disana sudah terlihat mobil jemputan Lily. Lily pun pamit dengan kedua temannya dan masuk kedalam mobil tersebut.

🐳🐳🐳

Sesampainya mobil Lily di halaman depan rumah, ia dibukaan pintu oleh supir pribadinya dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Setelah itu, Lily masuk kedalam rumah. Diruang TV, terlihat abangnya yang sedang menonton televisi. Lily menghampiri abangnya dan duduk disebelahnya.

"Heh ni anak pulang gak ngucap salam, gak ngucap apa-apa langsung duduk aja," ucap abangnya sinis.

"Ehh Lily udah ngucap salam yah bang ampe teriak. Abangnya aja yang budek," balas Lily sambil memainkan hp-nya. "Ganti baju dulu sono Ly, bau asem lo," ucap Al menggoda Lily

"Enak aja, Lily masih wangi gini juga. Lagian gue juga masih cape tau bang,"

Lalu, 15 menit kemudian Lily menaiki tangga untuk menuju ke Kamarnya dan istirahat.

🐳🐳🐳

"Ly bangun woy.. buset dah lo dari kemaren malem abang bangunin ga bangun-bangun heran. Gimana kalo ada bom ya, bisa bisa ga bakalan bangun ni anak," Lily menggeram kesal mendengar kebisingan abangnya yang sangat mengganggu. "Apasih bang, lo pagi-pagi udah ngoceh aja,"

"Ini udah jam setengah enam woy. Ntar kalo telat abang lagi deh yang disalahin," ujarnya dengan nada kesal. "Iya elahh ni Lily bangun. Ehh tapi lima menit lagi ya bangg, plisss
beneran deh suer," sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Ga.ga.ga lima menit lo itu serasa sejam,Lily. Bangun atau abang gendong?!" Ancam abangnya. Huh padahal Lily benar- benar masih mengantuk.

"Iyaa deh nih Lily bangun," ucapnya seraya bangun dari kasurnya dengan lemas.

Selesai mandi, Lily turun kelantai bawah untuk bersarapan seperti biasa. Setelah sarapan ia berangkat kesekolah bersama supir pribadi keluarganya. Bagaimana dengan ayahnya? Ayah Lily sudah berangkat bahkan lebih pagi dari Lily.

Setengah jalan menuju ke sekolah, tiba-tiba jalanan macet parah dan jam sudah pengarahkan pukul 6.50. Bagaimana ini sebentar lagi pintu gerbang sekolahnya akan segera ditutup. "Pak, macetnya masih lama ya?" Tanya Lily kepada supirnya itu. "Iya nih, Non. Katanya didepan sana ada kecelakaan." What kecelakaan? Huh nanti gue bisa telat. Tapi gak apa-apa sih gur tinggal minta sama papa biar gak dihukum- batin Lily.

🐳🐳🐳
Sesampainya disekolah, jam menunjukan pukul 6.59. Lily bergegas masuk kedalam pintu gerbang, tetapi ada yang menyenggolnya dari arah belakang yang menyebabkan dirinya tersungkur. "Awh.." ringis Lily menahan sakit. Dan tepat saat ia terjatuh, pintu gerbang ditutup rapat olah satpam.

"Ini semua gara-gara lo tau ga!" Ucap Lily marah kepada orang yang menyenggolnya.

"Lah kok jadi gue? Gue juga telat kali," ucap lelaki itu memutar kedua matanya.

"Ya kalo lo gak nabrak gue, pasti gue gak bakalan telat!" Ucapnya sambil mendengkus kearah lelaki itu dan berjalan mendekati pintu gerbang.

"ALE INI GELANG LO KETINGGALAN!" teriak lelaki itu. Dia memanggil siapa? Perasaan disini tidak ada orang lagi selain mereka berdua- batin Lily bingung. Lily pun mengabaikannya.

"Woy Lilyshaa Aleah! Lo budek ya?" Teriak cowok itu lagi. Ternyata lelaki itu memanggilnya. Tapi namanya itu Lily bukan Ale atau siapapun itu. Mengapa cowok itu memanggilnya Ale?

"Lo manggil gue?" Tanya Lily dengan muka polos

"Yaiyalah emangnya disini ada orang lagi apa?" Ucap lelaku itu kesal.

"Oh. Btw cuman mau ingetin nama gue Lily bukan Ale- " Lily melihat kearah nametag cowok itu lalu melanjutkan ucapannya lagi. "Sean Alistair." Dengan nada penekanan.

"Dih. Mulut mulut gue, jadi terserah gue dong mau manggil nama lo siapa," ucapnya dengan nada yang jengkel. Lah kok dia jadi ngatur namanya? "Lagipula gue itu kakak kelas lo jadi lo harus sopan sama gue. Kalo bisa manggil kakak, kek." Lanjutnya dengan nada pelan dibelakangnya.

"Heh! Itu nama gue jangan lo ganti-ganti dong," balas Lily sengit. Sean menaikkan satu alisnya kearahnya. "Ngapain pula gue harus sopan sama lo?"dengus Lily.

"Siapa bilang gue ganti nama lo? Gue ngambilnya itu dari 'ALE'ah-nya." Ucapan Sean dengan nada penekanan di Ale-nya.

"Ck. Tapi gue gak suka dipanggil itu." Balasnya dengan nada menggerutu.

"Terser-

Ucapan Sean terpotong dengan ucapan orang lain dibelakangnya. Ketika ia mengengok kebelakangnya, ternyata itu adalah Om Ad. "Heh! Kalian udah telat, berantam pula. Kurang apalagi kalian ini?" Gertaknya dengan alis yang terangkat satu.
Sejak kapan om-nya yang jahil ini berubah menjadi sok tegas?- batin Lily terkekeh.

"Sean kamu diam disitu jangan kemana-mana. Bapak mau ngomong sebentar sama Lily." Ucap Om Lily seraya mengajak Lily menjauh dari Sean.

"Ohh ternyata anaknya Bapak Asher telat nih. Mana berantem lagi sama mostwanted sekolah," sambil menaik turunkan alisnya. Kenapa semua orang pada bilang si Sean Mostwanted sekolah sih??

"Ish.. Om kalo dia enggak nabrak Lily, pasti Lily gak telat, Om." Jelas Lily dengan tangan menunjuk kearah Sean yang sedang bermain handphone.

Om Zeyad tertawa mendengar ucapan Lily. Bagaimana bisa ponakannya bertingkah sangat lucu didepan lelaki. "Mau telat mau enggak kek, Lily engga bakalan dihukum," mengacak-acak rambut Lily. "Dan yang paling penting, om dapet foto Lily lagi berantem sama Sean," Om zeyad tertawa seraya menunjukkan foto tersebut di-hpnya.

"Om hapus enggak fotonya! kalau enggak, Lily bilangin Papa." Ancam Lily dengan mata melotot ke arah Omnya.

"Kasih tau aja, ntar Om tinggal tunjukin fotonya," goda Om Zeyad seraya menaikkan satu alisnya.

"Ishh.. Om ngeselin!" Ucapnya seraya berjalan meninggalkan omnya dengan menghentakkan kaki.

Dan ketika Lily melewati Sean, ia berteriak "dadah Sean selamat menjalani hukuman," ucapnya seraya tertawa kemenangan. Yang dibalas dengusan oleh Sean.

TBC:)
Upload banyak kan sekarang😉 jangan lupa komen sama votenya yapp👌

Sean Alistair | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang