09- Upacara

76 28 76
                                    

-H A P P Y R E A D I N G-
_______________________________

-H A P P Y    R E A D I N G-_______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________


Upacara adalah hal yang paling tidak disenangi oleh murid-murid. Alasannya simpel, karena mereka tidak ingin terkena matahari yang begitu menyengatkan. Padahal kalau dilihat dari kesehatan, matahari itu sangat bagus bagi tubuh terutama pada tulang.

Namun pada senin kali ini, Science School mengadakan upacara untuk memperingati hari penting di lapangan outdoor. Padahal biasanya mereka mengadakan upacara di lapangan indoor. Tadi Lily juga sudah meminta Omnya agar tempat upacara itu dirubah jadi di lapangan indoor saja, tapi itu permintaan guru BK apa boleh buat?

Pada akhirnya Lily tetap menuruti. Untung saja dirinya membawa topi, karena memang sekarang juga disuruh untuk membawa atribut lengkap. Dari pada kena hukum, mending mematuhi.

Semua murid sudah berkumpul di lapangan untuk merapihkan barisan mereka. Lily, Kayla, dan Matcha berjalan kebarisan paling belakang. Alasannya, mereka tidak ingin tubuhnya terkena panas. Dan ternyata expetasi tidak sesuai realita. Panas tetap mengenai tubuh mereka.

"Sumpah ya, belum mulai aja panasnya minta ampun. Apalagi nunggu sampe selesai," gerutu Lily yang langsung disetujui oleh kedua sahabatnya.

Lalu tiba-tiba ada seseorang yang tubuhnya lebih tinggi dari Lily membuat sinar matahari tertutup oleh tubuh tersebut. Siapa orang itu?

Pahlawan gue banget ni orang- Batin Lily

Matcha menyenggol lengan Lily, "apaan?" Jawab Lily bingung dengan tingkah Matcha.

"Samping lo ada kak Sean," bisik Matcha

Alis Lily mengkerut, disampingnya ada Sean? berarti yang menutupi sinar matahari itu..

Lily langsung menengok kearah samping, disana terdapat Sean sedang menatap lurus dengan pandangan datar.

"Sean, lo ngapain disini? Ngikutin gue ya, lo?" Tuduh Lily menunjuk Sean dengan jari telunjuknya.

Sean menatap Lily dengan alis satu naik keatas. "Ngikutin lo? Geer banget, barisan gue emang disini kali."

Lily menunduk malu mendengar ucapan Sean. "Kirain lo mau gangguin gue, awas aja lo kalo gangguin, gue bales lebih kejam!" Sean tersenyum kecil melihat tatapan tajam Lily.

"Emang mau,"

Nyesel gue bilang ni orang pahlawan tadi

Sean Alistair | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang