10- Sean

108 38 47
                                    

Biasakan vote dan komen dulu ya sebelum baca:)
● ● ●
Happy reading everyone❤

Biasakan vote dan komen dulu ya sebelum baca:)● ● ●Happy reading everyone❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"WOY SEAN! Buset dah dari tadi lo kita panggilin gak nyaut-nyaut. Lo ngapa deh?" Ucap Daniel kesal karena terabaikan oleh Sean.

Sean berdecak kesal. "Apaan sih Niel?" Yang dipanggil ikut kesal karena diganggu oleh kedua temannya.

"Tunggu-tunggu. Kok lo ngeliatin cewe itu mulu sih?" Tanya Ryan curiga sambil memincingkan mata kearah Sean.

"Cewe mana?" Jawabnya dengan muka polos.

"Pake pura-pura gak tau lagi. Cewe yang kemaren duduk ditempat kita itu lohh. Dia tuh lagi terkenal banget dikalangan murid sini katanya cantik banget. Emang iya sih, dan kalo gak salah namanya Lilyshaa Aleah deh."

"Nah bener tuhh. Apa jangan-jangan lo suka,Sean?" Tanya Ryan.

"Enggak lah. Gila aja," jawabnya cuek.

"Masa sih?" Ucap kedua temannya bersamaan. Enggak mungkin kan dirinya suka sama Lily? Lagian dirinya dari dulu enggak pernah dekat dengan perempuan. Perempuan pertama yang dekat dengannya selain bundanya adalah Lily atau yang ia panggil Ale. Entah mengapa ia merasa tertarik dengan Ale. Tapi itu tidak mungkin suka.

"Udah ah. Gue mau ke kelas! Sebentar lagi bell." Sean berjalan menuju kelas meninggalkan kedua temannya.

Tidak lama setelah Sean masuk kedalam kelas, bell masuk berbunyi dan kedua temannya itu belum juga kembali ke kelas. Entahlah mungkin mereka bolos. Sean tidak peduli.

Bu Rosa sudah memasuki kelas 10-3. Rata-rata semua guru di sekolah ini selalu disiplin. Pintu kelas terbuka dengan keras mengagetkan semua siswa tidak terkecuali bu Rosa.

"HABIS DARI MANA KALIAN!" teriak bu Rosa. Bu Rosa memang dari dulu selalu naik darah bila bersama kedua temannya itu tak terkecuali dirinya jika bersama temannya itu.

"Hehehe. Ibu biasa aja dong. Makin keriput tau rasa bu," ucap Daniel dengan cengiran khasnya yang membuat bu Rosa semakin emosi.

"KALIAN SEKARANG LARI KELILING LAPANGAN 10 KALI!"

"Yahh kok lari sih bu kita baru telat 1 menit juga." Ucap Ryan dengan muka memelas.

"Ibu kan cantik, lebih cantik kalo kita enggak disuruh lari bu. Cogan tuh enggak boleh lari siang-siang bu, skincare kan mahal," celetuk Daniel yang disambut tawa seluruh siswa kecuali Sean. Karena ia memang sudah biasa melihat kelakuan absurd kedua temannya itu.

"APA! KALIAN LARI 20 KALI KALO GITU!" Sambil menjewer telinga kedua siswa bandel itu ke lapangan.

"Aduh aduh... ibu sakit, bu.." ringis Ryan.

"Mama.. aduhh kuping Daniel dijewer bu Ros." teriak Daniel rusuh yang mengundang gelak tawa siswa.

Setelahnya, seluruh siswa dikelas itu belajar dengan khidmat tanpa kedua orang perusuh itu.

Sean Alistair | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang