03- new school

104 42 37
                                    

Jadi gue udah updet lagi nihh. Jangan lupa vite sama komennya guyss!!!

Happy reading;)

KRINGG..... KRINGGGG.....

" Arghh ganggu orang tidur aja sih, gatau apa orang masih ngantuk!" Lily mematikan jam beker yang ada meja bucket samping tempat tidurnya. Tidak lama kemudian seorang lelaki masuk ke kamar Lily.

"heyy Ly, bangun oii udah pagi," ucap lelaki tersebut sambil menarik selimut yang digunakan lily.

"Apaan sih bang. Ganggu orang tidur aja lo," ucap lily yang semakin menenggelamkan wajahnya kebantal empuknya.

"Ehh lo lupa Ly kalo sekarang lo masuk ke sekolah baru, yang katanya sekolah terbagus?" Lily lupa dengan hal itu. Dia pun langsung terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah jam.

"What!! udah jam 6.15. gue gamau telat di hari pertama abang, kenapa ga bangunin sihh?" Lily berlari ke arah kamar mandi.

"perasaan dari tadi gue udah bangunin yak tapi tetep aja gue yang disalahin. sabar aja gue mah," sambil mengelus dada dan keluar dari kamar Lily.

. . .

"Ma, Lily jalan sekolah dulu ya," Lily pamit dan mencium tangan Olivia.

" Iya Ly, hati-hati yaa," jawab Olivia seraya mencium pucuk kepala putrinya.

Lily berjalan kearah pintu keluar rumah. kata papa aku berangkat bersamanya. Aneh padahal biasanya papa itu berangkat kerja pukul delapan pagi, mengapa hari ini pagi sekali berangkatnya? entahlah.

"ayok Ly kita berangkat." Lily menatap mobil yang dinaiki oleh Papanya bingung. Perasaan Papanya tidak pernah memiliki mobil ini,

"Pa, kok Lily baru lihat mobil ini sih?" tanya Lily heran.

Asher tersenyum mendengar pertanyaan Lily. "Oh jelas, inikan mobil baru Papa," Jawab Asher dengan terselip nada bangga didalamnya.

"Pantas saja Lily baru melihatnya," Sambil melihat lihat interior mobilnya.

sesampainya Gedung sekolah, Lily berpamitan pada Papanya. "Pa Lily turun dulu ya." Lily menyalimi tangan Asher. Asher tersenyum dan mencium dahi-nya

" iya sayang, semoga sekolahnya menyenangkan ya,"

Lily turun dari mobil dan berjalan ke arah gedung sekolah. memang, kalau dilihat-lihat gedung sekolah ini sangat mewah. Lily berjalan dikoridor sekolah ini sekalian melihat-lihat sekelilingnya. Tiba-tiba ada yang memegang pundak Lily dari belakang, Lily melihat kearah belakangnya siapakah yang memegang pundaknya? dibelakang Lily terdapat dua gadis cantik yang tersenyum kearahnya. salah satu gadis itu bertanya padanya.

"Haii, Lo anak baru disekolah ini kan? Kenalin gue Matcha Sabila panggil aja Matcha, dan ini sahabat gue namanya Kayla Hazel panggil aja Kayla" sapanya riang sepertinya dia orang yang ramah.

" Hai, iyanih gue baru masuk di sekolah ini. salam kenal gue Lilyshaa Aleah lo bisa panggil gue Lily." Lily tersenyum dan menjabat kedua tangan orang itu.

"ehm.. kalo gitu lo jadi temen kita ya, Ly. Sekalian kita anterin ke ruangan kepsek," Lily mengangguk senang, setelahnya mereka pergi ke ruang kepala sekolah.

"okedeh gue mau jadi teman kalian. oh iya kelas kalian dimana?" tanya Lily pada kedua teman barunya itu, agar ia bisa berharap sekelas dengan mereka.

" Kita di kelas 10-A Ly, semoga kita bertiga satu kelas ya," ucap Kayla sambil tersenyum ramah. Lily benar-benar berharap mereka sekelas.

"sebelum lo pindah sekolah, lo sekolah dimana ly? tanya kayla

" Dulu gue sekolah di SMA negeri Kay. Trus tiba-tiba, Mama gue bilang kalo gue mau pindah rumah. Gue kaget dong karena gue pindahnya jauh dari sekolah gue yang lama, akhirnya gue pindah sekolah deh disini," Jelas Lily pada Kayla.

Dari koridor, Lily merasa sedikit risih karena mendapati banyak mata yang menatap kearahnya entah karena apa. Lily bertanya pada kedua temannya.

"Kenapa mereka pada ngeliat kearah gue ya?" Tanya Lily penasaran.

"Jelas Ly, nama lo udah terkenal banget disini sebagai anak baru. Apalagi lo cantik makin dikenal deh." Jelas Matcha.

Akhirnya mereka sampai di depan ruangan kepala sekolah. Dan disaat saat seperti ini, ia membayangkan jika kepala sekolahnya itu botak, kumis tebal, dan galak. Tapi semoga saja tidak. Lily menghela napas.

" ehm.. kay, cha kepseknya ga galak kan?" Tanya Lily. Semoga tidak semoga tidak.

" Tenang ly, lo kayaknya gugup amat kayak lagi dilamar ama cogan. Santai aja lagian kepseknya malahan baik banget percaya deh sama gue." Lily menganggukkan kepalanya ragu.

"Udah sana masuk, ntar keburu bell." Lily menatap kedua temannya sebentar lalu mengetuk pintu tersebut.

Dari dalam terdengar suara mengucapkan 'masuk'. Lily membuka pintu tersebut. Dan betapa kagetnya ia saat melihat orang itu. What bagaimana bisa?

Tbc:)
Klo mau lanjut komen oke:)

Sean Alistair | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang